Selasa 24 Apr 2018 18:15 WIB

Pasien Diduga Keracunan Miras Terus Bertambah

Empat orang meninggal dunia dan sembilan lainnya masih menjalani perawatan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Miras oplosan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Fergi Nadira
Miras oplosan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah pasien yang diduga keracunan minuman keras (miras) oplosan yang masuk RSUD Dr Soetomo terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah pasien yang masuk RSUD Dr Soetomo diduga keracunan miras oplosan berjumlah 13 orang.

Humas RSUD Dr Soetomo dr Pesta Parulian mengatakan 13 orang tersebut masuk ke rumah sakit mulai Jumat (20/4) hingga Selasa (24/4) hari ini. Dari jumlah tersebut, empat orang meninggal dunia dan sembilan lainnya masih dirawat.

Dia menerangkan 11 orang yang diduga keracunan miras oplosan masuk ke RSUD Dr Soetomo pada Jumat (20/4) hingga Senin (23/4). Dari semua pasien yang masuk ke rumah sakit, empat orang meninggal dunia, dan tujuh orang lainnya masih menjalani perawatan di ruang perawatan intensif penyakit dalam.

"Keempat pasien itu tidak sempat dirawat dengan intensif, karena memang kondisinya buruk sekali," kata Pesta di Surabaya, Selasa (24/4).

Pesta mengatakan mereka mengalami kegagalan nafas dan kegagalan metabolik yang hebat. "Kami duga, itu akibat keracunan miras oplosan," kata Pesta. 

Kemudian, pada Selasa (24/4), dua warga Surabaya kembali dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Dugaan sementara masih sama, yakni lantaran keracunan minuman keras.

"Hari ini ada dua pasien yang baru masuk ke IGD. Yang satu kami rawat di ruang biasa, kita menunggu pemeriksaan lanjutan. Satu lagi kami rawat di Ruang Resusisasi," ujar Pesta.

Dokter yang menangani para pasien, dr Poernomo Boedi, mengatakan, pasien-pasien itu datang dengan berbagai kondisi yang berbeda. Ada yang masih belum terlambat penangannya, tetapi ada juga yang kondisinya sudah parah sehingga nyawanya tidak terselamatkan.

Terkait gejala umum yang sering dirasakan pasien, kata dr Poernomo, adalah sesak nafas, mata kabur, hingga kejang-kejang. Pasien juga ditengarai memiliki riwayat meminum miras.

"Saya tidak tahu (miras) isinya apa. Diduga miras itu racikan sendiri, yang biasanya sih bahannya itu dari metanol. Itu racunnya," kata Poernomo.

Poernomo menjelaskan, orang yang mengonsumsi metanol akan mengalami sesak nafas karena adanya gangguan keseimbangan asam dan basa pada tubuhnya. Penanganan yang biasanya dilakukan adalah melakukan cuci darah yang serius untuk mengeluarkan racun dari dalam darahnya.

Tujuh warga yang dirawat sejak Jumat, yakni Soelaiman (49 tahun), warga Pacar Keling, Surabaya; Wimpi Hartono (40), warga Belahan 1 Pacar Keling, Surabaya. Goenadi (52), warga Bronggalan Sawah, Surabaya; Nova Riyanto (34), warga Kapasari, Pendukuh Buntu, Surabaya; Wahyu (22), warga Waru, Sidoarjo; Kiki Aries P (33), warga Simolawang, Surabaya; dan Susanto (49), warga Kalilom, Surabaya.

Pasien yang aru masuk Selasa (24/4) , yaitu Rizal Setyo (19), warga Oro-oro, Surabaya,; dan Ashar (28), warga Ampel mulia, Surabaya.

Sementara, pasien yang meninggal, yakni Rio Cresna Putra (21) warga Ploso, Tambak Sari, Surabaya, Soegeng (52) warga Rangkah Rejo Lebar, Surabaya, Gre Gorius Oky (22) warga Kejawan Keputih Tambak, Surabaya, dan Pramuji (51) warga Pacar Keling, Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement