Selasa 24 Apr 2018 02:50 WIB

DKP: 70 Persen Terumbu Karang Sumbar Rusak

Disebabkan meningkatnya suhu air di lautan sejak dua tahun terakhir.

Terumbu Karang (Ilustrasi)
Terumbu Karang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sekitar 70 persen dari 39.619 hektare luas terumbu karang di Sumbar, rusak disebabkan oleh meningkatnya suhu air di lautan sejak dua tahun terakhir, kata pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi itu.

"Peningkatan suhu ini kemudian menyebabkan pemutihan atau yang biasa disebut 'bleaching' pada karang," Kata Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan DKP Sumbar, Alber Krisdiarto di Padang, Senin (23/4).

Untuk merehabilitasi terumbu karang yang rusak tersebut, jelasnya DKP Sumbar terus menggandeng pihak-pihak yang peduli dengan lingkungan seperti perguruan tinggi dan juga memanfaatkan dana dari Corporate Social Responsibility (CSR).

Pada 2017, pihaknya menggandeng Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator Universitas Bung Hatta mentransplantasikan 2.200 bibit terumbu karang sebagai upaya rehabilitasi.

Kemudian juga ada bantuan dari berbagai pihak untuk merehabilitasi terumbu karang di Sumbar yang memiliki laut seluas 186.580 kilometer persegi itu, salah satunya PT Pertamina melalui dana CSR.

Transplantasi terumbu karang yang dilakukan dengan teknik pencangkokan, sebagai salah satu bentuk pelestarian dan rehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi.

Tujuan transplantasi ini, guna pelestarian ekosistem terumbu karang yang berperan dalam mempercepat regenerasi yang telah rusak.

Dari 2.200 bibit yang sudah ditransplantasi tersebut, sebut dia 85 hingga 90 persen berdasarkan hasil onitoring sudah mulai tumbuh dan menempel di substrat dasarnya berupa beton.

Selain itu, Alber mengajak masyarakat dan wisatawan agar tidak merusak terumbu karang karena hal tersebut juga mengancam habitat yang mendiami perairan laut daerah itu.

Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada agen perjalanan wisata agar mengingatkan tamunya untuk tidak mengambil atau menginjak terumbu karang. "Terumbu karang merupakan rumah bagi biota laut lainnya seperti ikan, lobster, dan udang, jika dirusak maka ekosistem laut juga akan punah," ujarnya.

Kemudian, ia menambahkan data luas terumbu karang di Sumbar yang diteliti oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia tersebut tersebar di tujuh daerah, yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai 34.515 hektare, Pesisir Selatan 2.238 hektare.

Selanjutnya Kabupaten Pasaman Barat 1.257 hektare, Agam 120 hektare, Padang Pariaman 268 hektare, Kota Padang 957 hektare, Kota Pariaman 261 hektare.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement