Sabtu 21 Apr 2018 12:29 WIB

Indonesia Tuan Rumah The Third Asia-Pacific Rainforest Summi

APRS III bersifat government driven, dengan RI dan Australia sebagai Koordinator sesi

Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest) di Kutai Barat, Kalimantan Timur
Foto: wordpress
Hutan Hujan Tropis (Tropical Rain Forest) di Kutai Barat, Kalimantan Timur

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- The Third Asia-Pacific Rainforest Summit (APRS III) akan diadakan di Indonesia. Forum pertemuan negara pemilik hutan tropis di kawasan Asia-Pasifik ini, diselenggarakan pada 23–25 April 2018 di Alana Hotel and Convention Center Yogyakarta, dengan mengangkat tema “Protecting Forest and People, Supporting Economic Growth”.

Tujuan pertemuan APRS ini adalah untuk memperluas jaringan, kolaborasi, memperkuat kemitraan dan mengembangkan sinergi antar negara pemilik hutan tropis Asia-Pasifik, mengingat luasnya sekitar 2/3 dari luas hutan dunia. Serta menunjukkan progres implementasi Paris Agreement di wilayah Asia-Pasifik dan memfasilitasi kolaborasi antar pemerintah di wilayah ini.

Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, saat memberikan keterangan pers di Jakarta Jumat (20/04), menjelaskan pertemuan APRS III akan dihadiri sekitar 1.000 peserta dari 39 negara yang mewakili 5 benua. “Sampai saat ini sekitar 200 orang peserta asing telah menyatakan hadir, disamping 700-an peserta Indonesia”, kata Bambang.

Berbeda dengan APRS I di Sydney dan APRS II di Brunei, APRS III bersifat “government driven”, dengan Pemerintah Indonesia dan Australia sebagai Koordinator Sesi. Terdapat 10 sesi paralel dengan 93 pakar kehutanan dan lingkungan, termasuk 41 pakar asing yang akan memimpin dan menjadi Panelis dalam diskusi-diskusi panel.

“Tema utama yang akan dibahas adalah terkait gambut, Perhutanan Sosial, mangrove, ecotourism dan biodiversity serta mekanisne pendanaan”, jelas IB Putera Parthama, Plt Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK, menambahkan.

Secara spesifik akan dibahas dalam 7 sub tema, yakni: 1) Forest in NDC; 2) Restoration and Sustainable Management of Peatland, 3). Mangrove and Blue Carbon, 4). Community Forestry, 5). Ecoturism and conservation Biodiversity, 6). Production Forest, and 7). Forest finance, investment and trade.

Selain para pakar, sudah lima pejabat setingkat Menteri yang memberikan konfirmasi kehadiran, yaitu: Minister of Energy and Environment, Australia; Minister of Primary Resources and Tourism, Brunei Darussalam; Minister of Agriculture, Fisheries and Forest, Fiji; Singapore (Senior Minister of State, Ministry of the Environment and Water Resources); dan Vanuatu (Parliamentary Secretary for Agriculture). Para menteri tersebut dijadwalkan pada sesi khusus pertemuan tingkat menteri.

APRS sebagai forum para pemimpin Asia-Pasifik, masyarakat sipil, peneliti, perusahaan swasta, LSM dan media, direncanakan akan dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, bersama Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, pada tanggal 23 April 2018.

Untuk pendaftaran keikutsertaan, jadwal acara dan informasi detil terkait APRS III, dapat mengunjungi website: https://www.cifor.org/asia-pacific-rainforest-summit-2018/ 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement