Sabtu 21 Apr 2018 23:58 WIB

BNPB Laporkan Penanganan Gempa Banjarnegara ke Presiden

Gempa 4,4 sklara Richter terjadi di Banjarnegara pada Rabu (18/4).

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Petugas gabungan bersama relawan membersihkan puing bangunan yang berbahaya, akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Petugas gabungan bersama relawan membersihkan puing bangunan yang berbahaya, akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memantau penanganan dampak gempa 4,4 Skala Richter di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang terjadi Rabu (18/4). Gempa susulan dilaporkan masih terus terjadi hingga hari ini.

"Kepala BNPB Willem Rampangilei terus melaporkan perkembangan penanganan dampak gempa yang terjadi di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara kepada Presiden," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (21/4).

Sutopo mengatakan, Presiden telah memerintahkan BNPB untuk mengoordinasikan potensi pemerintah pusat untuk mendampingi dan membantu Pemerintah Kabupaten Banjarnegara agar penanganan dampak gempa dapat diselesaikan dengan cepat dan baik. Presiden meminta korban jiwa ditangani dengan baik sedangkan kebutuhan dasar bagi pengungsi dapat tercukupi. Selain itu, layanan pendidikan darurat disiapkan agar siswa dapat mengikuti ujian dengan baik.

"Untuk perbaikan rumah dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa dilakukan segera setelah pendataan selesai dan ditetapkan Bupati Banjarnegara," jelas Sutopo.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono telah menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi di Kecamatan Kalibening selama tujuh hari sejak Rabu (18/4). Akibat gempa, tercatat dua orang meninggal dunia, 21 orang luka-luka dan diperkirakan 316 rumah rusak yang tersebar di 4 desa yaitu Desa Kasinoman, Desa Plorengan, Desa Sidakangen dan Desa Kertosari.

Data kerusakan rumah masih dalam pendataan untuk diklasifikasikan dalam rusak berat, sedang dan ringan. Terdapat empat masjid dan satu sekolah yang rusak. Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Tim Reaksi Cepat BNPB masih di lokasi bencana untuk mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara dalam penanganan darurat.

Kaji cepat pemetaan dilakukan dengan menerbangkan pesawat tak berawak atau drone dan analisis citra satelit yang dipadukan survei lapangan. Bantuan terus disalurkan.

BNPB telah memberikan bantuan dana operasional aktivasi posko tanggap darurat sebesar Rp 250 juta kepada BPBD Banjarnegara. Selain itu, BNPB juga mengirimkan bantuan logistik berupa 1.000 paket kebutuhan pokok, 1.000 paket keperluan keluarga, 1.000 selimut, 1.000 paket lauk pauk, dan 500 paket keperluan anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement