REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Dinas Kesehatan Kota Kediri mengungkapkan penyakit kanker serviks memang termasuk penyakit yang tingkat kematiannya cukup tinggi. Namun, hal itu bisa diantisipasi dengan pola hidup yang sehat.
"Kanker serviks dan payudara salah satu penyakit kanker yang banyak ditakuti kaum wanita. Namun hal itu sebenarnya bisa diantisipasi dengan mengenali gejala, penyebab, dan cara pencegahannya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima di Kediri, Sabtu (21/4).
Kanker diketahui merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan nomor tujuh di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2013, tingkat prevalensi penyakit kanker tercatat sudah mencapai 0,14 persen, atau 347.792 orang dari total populasi penduduk.
Bahkan, berdasarkan prediksi badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO), pada 2030, jumlah penderita kanker di Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat. Pendeteksian dini untuk penyakit ini bisa melalui mamograf, pap smear, kolonosopi, biopsi hingga pengecekan darah secara berkala bisa mengurangi risiko penyebaran sel kanker lebih luas.
Penyakit ini berdasarkan garis keturunan (gen) diketahui bisa membuat seseorang berisiko mengidap penyakit kanker. Namun, orang dengan gaya hidup yang tak sehat juga bisa memicu aktifnya sel kanker itu di dalam tubuh.
Dinas Kesehatan Kota Kediri, kata Fauzan, sengaja mengadakan seminar kesehatan tentang kanker serviks dan kanker payudara di sebuah hotel Kota Kediri. Acara itu sengaja digelar, dilatarbelakangi dengan meningkatnya jumlah kematian yang disebabkan penyakit tidak menular, seperti jantung, gagal ginjal, termasuk juga kanker.
"Sehingga penting memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan penyakit kanker salah satunya dengan pola hidup sehat," kata dia.
Dalam seminar tersebut selain dihadiri dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, juga dua nara sumber lainnya perwakilan dari yayasan kanker Indonesia (YKI) serta perwakilan dari PKK Kota Kediri. Mereka turut serta memberikan materi tentang bahaya penyakit kanker.
Dalam acara tersebut juga diberikan bingkisan untuk para survivor kanker agar lebih semangat menjalani pengobatan. Ada juga pemeriksaan gratis untuk para peserta seminar meliputi cek kadar gula, kolesterol.