REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS Sohibul Iman tidak mau berandai-andai mengenai kemungkinan politik apakah kadernya akan dijadikan cawapres atau tidak oleh Prabowo Subianto. Sohibul mengatakan, saat ini dirinya hanya fokus untuk memperjuangkan sembilan kadernya agar bisa dipilih menjadi cawapres mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019.
"Jadi saya gak mau berandai-andai kalau begini kalau begitu, bagi saya realitas politik yang saya hadapi yaitu saya membawa 9 nama ini," kata Sohibul di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (21/4).
Dia mengatakan, saat ini kesembilan nama kader PKS yang diusulkan menjadi pendamping Prabowo tengah dievaluasi oleh tim pemenangan Prabowo. Evaluasi itu mulai dari faktor elektabilitas, kemungkinan mendongkrak nama Prabowo, chemistry, dan lain-lain.
"Yang jelas sesuai amanah majelis syuro bisa PKS, saya hanya berjuang agar ada yang menjadi cawapres," jelas dia.
Sebelumnya, PKS telah mengusung kesembilan kadernya untuk dipilih menjadi pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Kesembilan nama tersebut terdiri dari Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS saat ini Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf, mantan Menkominfo Tifatul Sembiring, Muzzamil Yusuf dan Mardani Ali Sera.