Sabtu 21 Apr 2018 11:40 WIB

Renovasi Jembatan Widang Ditarget Rampung pada H-15 Lebaran

Jembatan Widang di Lamongan ambrol pada Selasa (17/4) pagi.

Pekerja membongkar jembatan Widang yang ambruk di Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur,, Jumat (20/4).
Foto: Antara/Aguk Sudarmojo
Pekerja membongkar jembatan Widang yang ambruk di Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur,, Jumat (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo meminta pembangunan Jembatan Widang di Kabupaten Tuban yang ambrol pada Selasa (17/4) selesai 15 hari sebelum atau H-15 Lebaran 2018. "Dari laporan yang saya terima, prinsip dasarnya yang ambrol itu dibangun 10 hari sebelum Lebaran, tapi saya minta 15 hari," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu (21/4).

Menurut dia, jika tetap ditargetkan 10 hari sebelum Lebaran maka risikonya masih sangat tinggi dan dikhawatirkan menganggu arus mudik dalam rangka Idul Fitri 1439 Hijriah. "Belum lagi kalau molor atau tertunda penyelesaian pembangunannya. Ini harus benar-benar dipikirkan dan cermat," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga memastikan telah meminta tim terkait. Khususnya, BBPJN VIII untuk mengecek dan melakukan presentasi bahwa yang dilakukannya bisa selesai sesuai rencana.

"Saya suruh mengecek dan presentasi, permasalahnya apa kok pengerjaanya memakan waktu hingga H-10. Tapi, tetap saya minta 15 hari sebelum Lebaran," kata Gubernur yang akan mengakhiri masa jabatannya pada Februari 2019 tersebut.

Selain itu, Gubernur beberapa waku lalu juga tak menginginkan distribusi barang di wilayahnya terganggu akibat jembatan yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan tersebut ambrol. Efek yang akan berimbas jika jalur distribusi terganggu, kata dia, yakni kenaikan harga karena tambahan biaya yang keluar akibat jalur yang dilewati setiap harinya terputus.

Sebelumnya, ambrolnya Jembatan Widang ambrol mengakibatkan tiga truk serta satu unit sepeda motor tercebur ke dalam Bengawan Solo. Seorang pengemudi truk atas nama Muklisin (48), asal Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Gresik, ditemukan meninggal dunia, dan seorang pengemudi truk lagi atas nama Samsul Arif (52) asal Trowulan, Mojokerto, selamat tetapi menderita luka-luka akibat truknya masuk ke Bengawan Solo.

Korban lainnya, yaitu Afifudin (20), warga Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Lamongan dan Ubaidillah Maksum, asal Desa Rembes, Tuban, yang juga ikut tercebur bersama sepeda motornya ditemukan selamat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement