REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyatakan, partainya membuka pintu seluas-luasnya bagi parpol yang ingin bergabung untuk mendukung Prabowo sebagai capres 2019, termasuk PPP. Namun, ia mengakui, sampai saat ini tidak ada pembicaraan PPP akan mendukung pencapresan Prabowo.
"Enggak pernah ada pembicaraan (PPP akan bergabung dengan Gerindra). Kita belum bicara ke arah itu, yang penting kita sama-sama menyatukan persepsi untuk mencapai persamaan. Kita enggak mau mencari perbedaannya," kata dia di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Jumat (20/4) malam.
Penyamaan persepsi yang dimaksud, yakni soal kondisi ekonomi saat ini yang tidak berjalan lancar dan sulitnya menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mempersempit peluang masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan. Menurut Sandiaga, persoalan tersebut telah banyak disepakati berbagai lapisan masyarakat.
"Semua sepakat bahwa lapangan kerja susah didapat, ekonomi berat, masyarakat menilai bahwa beberapa tahun ini hidup mereka makin susah, itu sudah clear, dan sudah tidak perlu diperdebatkan lagi," ungkap dia.
Sebelumnya, Sandiaga menemui Ketua Umum PPP Romahurmuziy Kamis (19/4) malam. Sandiaga datang sebagai utusan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Ia mengatakan, pertemuan itu digelar sebelum berkunjung ke rumah Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegera, Jakarta Selatan (19/4). Sandiaga tak hanya bertemu dengan Rommy, tapi juga ketua Majelis Pertimbangan PPP Suharso Monoarfa.