Kamis 19 Apr 2018 19:26 WIB

Warga Keluhkan Tempat Pembuangan Sampah Piyungan

Setiap hari ada truk sampah yang melintas dengan aroma tak sedap

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq
TPST Piyungan Bantul.
Foto: Eric Iskandarsjah.
TPST Piyungan Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANTUL -- Tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, DIY, hingga saat ini dinilai belum terkelola dengan optimal. Hal itupun dikeluhkan oleh masyarakat Bantul. Keluhan itu di antaranya terkait aroma tak sedap yang kian meluas.

Keluhan salah satunya disampaikan oleh Parmin, warga Bantul yang tinggal di rumah dengan jarak sekitar satu kilometer dari TPST. Menurutnya, dari tahun ke tahun, aroma tak sedap yang ia hirup kian mengganggu.

Saat malam aromanya semakin pekat. "Jalan di depan rumah saya pun kerap tak sedap dipandang karena banyaknya sampah yang terjatuh dari truk sampah yang melintas dan tak ada petugas yang melakukan pembersihan," kata Parmin, Kamis (19/4).

Hal senada disampaikan oleh Zaelani. Warga Bantul yang tinggal di Jalan Pleret ini mengeluhkan setiap hari ada truk sampah yang melintas dengan aroma tak sedap. "Terkadang ada sampah yang jatuh ke jalan," kata Zaelani.

Pemilik toko bangunan itu kini sedang membangun rumah di Combongan, Jambidan. Ia mengaku, hampir tiap hari aroma sampah sampai ke rumahnya yang jaraknya sekitar empat kilometer dari TPST Piyungan.

Melihat fakta itu, anggota DPRD Bantul, Setiya, meminta pemerintah daerah setempat lebih serius memerhatikan keberadaan TPST tersebut. Meski itu domain pemerintah provinsi, namun ia menilai Pemerintah Kabupaten Bantul bisa lebih proaktif karena yang merasakan dampaknya adalah warga Bantul.

Ia pun meminta agar bupati menerjunkan sejumlah organisasi perangkat desa (OPD) untuk turun langsung. "Dinas Lingkungan Hidup bisa melakukan uji tingkat pencemaran baik udara maupun air. Dinas Kesehatan juga bisa digandeng," kata Setiya.

Diharapkan, pengelolaan TPST Piyungan bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan manajemen dan teknologi tinggi yang lebih ramah lingkungan. Ia meyakini, DIY punya pakar yang mencukupi agar DIY memiliki pengolahan sampah yang bagus.

Sehingga TPST tak menimbulkan aroma tak sedap dan tidak mencemari lingkungan. "Saya yakin DIY memiliki kapasitas yang cukup untuk mengeksekusi hal tersebut. Jadi, yang diperlukan tinggal kemauan atau political will saja," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement