REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kurang dari sebulan menjelang Ramadhan, harga daging sapi segar di pasar-pasar tradisional Kota Bandar Lampung beranjak naik. Harga daging sapi masih bervariasi di masing-masing pasar antara Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kg, tergantung dengan kondisi dagingnya.
Pedagang daging sapi segar di Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung, Yanto, telah menjual daging sapi seharga Rp 120 ribu pada Kamis (19/4) pagi hari. Menurut dia, daging yang ia jual masih segar dan terpilih dari tempat pemotongan hewan. Yanto menyatakan, harga daging masih bertahan seperti itu tergantung dengan kualitas dagingnya.
"Kalau masih Rp 120 ribu per kg karena daging sapinya memang masih segar dan baru, bukan daging beku yang sudah disimpan," kata Yanto.
Ia menuturkan, harga daging saat ini masih berkisar Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kg, tergantung kualitas daging sapinya. Banyak pedagang yang mengambil daging sapi dari agennya dengan kualitas biasa sehingga harga jual lebih murah sekitar Rp 110 ribu per kg. "Tentu dagingnya beda dengan yang segar," ujarnya.
Penjual daging di Pasar Induk Tamin, Bandar Lampung, juga menghargai daging sapi seharga Rp 110 hingga Rp 115 ribu per kg. Penjual tidak mengambil daging yang masih segar karena khawatir pembeli tidak terjangkau. "Kalau harga Rp 110 ribu masih ada yang beli," kata Gani, penjual daging di pasar tersebut.
Gabungan Pengusaha Sapi Potong Indonesia (Gapeksindo) Lampung menyatakan, harga daging sapi saat ini masih dinilai normal. Wakil Ketua Gapeksindo Dewan Didiek Purwanto menyebutkan, harga daging berkisar Rp 110 ribu hingga Rp 120 per kg masih sama seperti tahun lalu.
Menurut dia, terjadi perbedaan harga antara daging sapi beku dan daging sapi segar. Kalau harga daging sapi beku maksimal Rp 80 ribu per kg, sedangan daging sapi segar berkisar Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kg. Ia berharap pemerintah tidak menyamakan harga daging sapi semuanya Rp 80 ribu karena berbeda kondisi dagingnya.
Berdasarkan perhitungan Gapeksindo, jika daging sapi segar dipatok seharga Rp 80 ribu seperti acuan pemerintah, peternak sapi akan rugi. Artinya, daging sapi hidup dihargai Rp 45 ribu per kg. Jika dikonversi daging setelah tulang dan jeroannya dibuang, harganya seharusnya berkisar Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kg.
Kalau penjual daging menjual daging sapi segar seharga Rp 80 ribu per kg, hitungannya harga sapi hidup menjadi Rp 30 ribu per kg sehingga ada kerugian dari peternak sebesar Rp 15 ribu.