Kamis 19 Apr 2018 17:16 WIB

Korban Gempa Kalibening Diminta Waspadai Longsor

Dikhaatirkan gempa yang terjadi Kamis lalu timbulkan retakan tanah di perbukitan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas gabungan bersama relawan membersihkan puing bangunan yang berbahaya, akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Petugas gabungan bersama relawan membersihkan puing bangunan yang berbahaya, akibat gempa tektonik dangkal dengan kekuatan 4,4 SR pada kedalaman 4 Kilometer, di Desa Kertosari, Kalibening, Banjarnegara, Jateng, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Masyarakat di wilayah Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara yang baru mengalami musibah bencana gempa bumi, agar tetap waspada terhadap kemungkinan bencana lain. Terutama menyangkut kondisi perbukitan yang ada di wilayah tersebut. "Bila kondisi hujan deras, agar hati-hati. Jangan berada di wilayah perbukitan dulu," jelas Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoaji Prayoedhi, Kamis (19/4).

Dia menyebutkan, pada dasarnya wilayah Kecamatan Kalibening yang berada di sisi utara Kabupaten Banjarnegara, masuk dalam kategori zona merah yang rawan longsor. Dia khawatir, gempa yang terjadi Kamis (18/4) telah menimbulkan retakan-retakan tanah diperbukitan.

"Retakan-retakan ini, bila kemudian diguyur hujan akan berpotensi menimbulkan longsor. Apalagi, saat ini masih berlangsung musim pancaroba dimana hujan deras masih sangat mungkin terjadi," katanya.

Untuk itu, dia meminta baik warga masyarakat maupun BPBD untuk memperhatikan masalah ini. "Kami berharap kalau masyarakat menemukan adanya retakan tanah yang timbul akibat gempa kemarin, agar segera dilaporkan ke BPBD," jelasnya.

Sejauh ini, sejumlah retakan tanah memang ditemukan di beberapa lokasi wilayah Kecamatan Kalibening. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diiginkan, aparat kepolisian dari Polres Banjarnegara yang diterjunkan ke lokasi bencana telah memasang garis polisi di sekitar retakan.

"Dampak adanya gempa, sejumlah bukit dan jalan-jalan desa yang terdampak gempa banyak yang mengalami retak-retak. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, maka kita pasangi garis polisi," jelas Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Prillia Ohei.

Dia berharap, untuk lokasi-lokasi yang telah dipasang garis polisi agar masyarakat dan relawan lebih berhati-hati. "Terutama jika terjadi hujan deras, agar jangan melintas di lokasi tersebut lebih dulu," katanya.

Dia menyebutkan, untuk membantu warga yang tertimpa musibah di wilayah Kacamatan Kalibening, Polres Banyumas menerjunkan lebih dari 100 personel. Mereka bertugas untuk membantu warga yang mengalami musibah, baik untuk membantu warga mengevakuasi harta bendanya, maupun melakukan pembersihan puing-puing bangunan yang roboh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement