Kamis 19 Apr 2018 12:25 WIB

Bareskrim Telusuri Aplikasi Terkoneksi Facebook

Facebook Indonesia sedang melakukan audit internal terkait kebocoran data pengguna.

Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/4).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari di Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Cideng, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengatakan penyidik Bareskrim Polri masih mendalami aplikasi-aplikasi yang terkoneksi dengan jejaring sosial Facebook yang berpotensi mencuri data-data pribadi pengguna Facebook. "Kami ingin tahu apa yang dikerjakan Facebook. Aplikasi-aplikasi yang dibuat sehingga orang tertarik dan membuka identitas dirinya," kata Komjen Ari Dono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (19/4).

Data-data pribadi yang terkumpul ini diduga telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. "Berarti siapa saja yang bersangkutan (pengguna aplikasi) juga siap mempublikasikan pribadinya. Nah, kemudian dipakai orang lain untuk kepentingan lain," katanya.

Kasus dugaan kebocoran data pengguna Facebook saat ini masih dalam penyelidikan polisi. "Masih penyelidikan," katanya.

Ari menambahkan, hingga saat ini belum ditemukan adanya pengguna jejaring sosial Facebook di Indonesia yang datanya dicuri untuk kepentingan tertentu. Polisi pun belum menerima laporan dari masyarakat terkait kebocoran data pengguna Facebook.

Sebelumnya pada Rabu (18/4), Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia dimintai keterangan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri selama lima jam terkait dugaan kebocoran data pengguna Facebook. Menurut Ruben, Facebook Indonesia saat ini sedang melakukan audit internal terkait dugaan kebocoran satu juta data pengguna Facebook di Indonesia. Pihaknya pun memastikan akan transparan untuk melaporkan hasil audit tersebut kepada penyidik Dittipidsiber, Kemkominfo dan DPR.

Kendati demikian, Facebook belum bisa memastikan kapan audit akan selesai. "Setelah audit selesai, pasti hasilnya akan kami serahkan kepada pemerintah Indonesia. Tapi tanggal pastinya kami tidak bisa janjikan," katanya.

Terdapat indikasi kebocoran satu juta data pengguna Facebook dari Indonesia dalam kasus Cambridge Analytica. Jumlah pengguna Facebook di Indonesia yang mengakses media sosial itu setiap bulan diperkirakan lebih dari 115 juta orang, dari 2,07 miliar orang yang mengakses Facebook setiap bulan seluruh dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement