REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjenguk Tri Intan Apriani, salah satu siswi korban selamat dari reruntuhan tembok gedung tua sarang burung walet yang menimpa sebuah sanggar di Cirebon, Jawa Barat. Dalam peristiwa itu, ada tujuh orang yang sedang berlatih menabuh gamelan meninggal dunia dan dua orang selamat akibat tertimpa tembok sarang burung walet yang runtuh.
"Saya menyampaikan salam dari Pak Presiden, saya diutus menjenguk korban yang selamat dan juga diutus untuk menyampaikan salam dan belasungkawa dari Presiden terhadap siswa atau korban meninggal," kata Muhadjir di Cirebon, Rabu (18/4).
Muhadjir menjenguk salah satu korban yang selamat dari tragedi runtuhnya tembok gudang tua sarang burung walet, di Ruang 03 Nyi Mas Gandasari RSUD Gunung Jati pada Rabu pagi. Menurutnya, korban yang bernama Tri Intan Apriani saat ini kondisinya mulai membaik dan sudah sadar serta sudah bisa berkomunikasi meskipun masih menggunakan isyarat.
"Kalau yang masih hidup ini yaitu Tri Intan kondisinya sudah sangat membaik sudah sadar, sudah mengenali saya dan sudah bisa diajak ngomong walaupun masih pakai isyarat," ujarnya.
Intan, kata Muhadjir, merupakan siswi yang berprestasi, karena mulai dari SD sampai SMP, Intan selalu mendapatkan ranking satu. Selain itu, lanjut Muhadjir, Intan yang merupakan siswi SMPN 1 Gegesik merupakan pribadi yang cerdas dan aktif. Untuk itu Kemendikbud mempertimbangkan pemberian beasiswa kepada Intan.
"Kami pertimbangkan akan beri beasiswa bagi yang bersangkutan (Intan) dan itu ada skemanya di Kemendikbudy yaitu beasiswa untuk siswa unggul," tuturnya.
"Biasanya (beasiswa itu) sampai tamat SMP nanti, dan sekemanya akan kita pilihkan yang cocok," lanjutnya.
Muhadjir mengatakan, dirinya memberikan santunana bagi para korban, baik yang meninggal dunia maupun selamat, namun dia tidak bisa menyebutkan nominalnya. "Ada santunan dari Bapak Presiden, tapi angkanya tidak usah saya sebut," katanya.