Rabu 18 Apr 2018 03:00 WIB

Lampung Ditargetkan Jadi Lumbung Udang Nasional

Potensi dan kontribusi ekspor udang terhadap perekonomian nasional cukup besar

Udang tambak
Foto: IPB
Udang tambak

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Provinsi Lampung ditargetkan jadi lumbung udang nasional. Saat ini proyek strategi lumbung udang nasional dipusatkan di daerah setempat.

"Target itu sebagai upaya menindaklanjuti perintah Presiden untuk meningkatkan devisa negara melalui peningkatan ekspor nasional dari komoditas khusus udang," kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Industri Maritim dan Peternakan (IPMP) Muhammad Nadjikh pada Rakor Budi Daya Udang Nasional 2018 dengan pembahasan Pengembangan Infrastruktur dan Kepastian Hukum Komite Ekonomi dan Industri (KEIN), di Bandarlampung, Selasa (17/4).

Ia mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun dan mewujudkan koordinasi lintas lembaga untuk mendukung lampung sebagai lumbung pangan nasional dalam rangka mengingkatkan ekspor perikanan Indonesia. Selain itu, lanjutnya, merumuskan formulasi model kebijakan yang terintegrasi dalam mengatasi permasalhan infrastruktur dan kepastian hukum serta perijinan usaha.

Sebelumnya, Indonesia menempati peringkat kedua "Top Five Shrimp Exporters". Namun kini menjadi peringkat ke empat di bawah India, Vietnam, dan Ekuador. "Hal ini mendorong pemerintah kembali menjadikan Indonesia sebagai pengekspor udang," katanya.

Ia mengatakan bahwa besarnya potensi dan pengaruh kontribusi ekspor udang terhadap perekonomian nasional, disikapi sangat serius oleh Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) melalui kelompok kerja industri perikanan, maritim, dan peternakan (IPMP). Karena itu, lanjutnya, Pokja IPMP melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung sebagai representasi wilayah budidaya udang nasional. Lampung dinilai memberikan kontribusi besar terhadap suplai udang nasional.

"Provinsi Lampung sudah lama dikenal sebagai salah satu sentra produksi udang indonesia. Dua perusahaan raksasa dalam budi daya udang, yakni PT Dipasena Citra Darmaja (16.000 Ha) dan PT Central Proteina Prima (17.400 Ha) berdiri dan beroperasi di daerah Tulang Bawang dan Lampung Timur.

Sementara itu ratusan pengusaha tambak intensif prestasi di wilayah pesisir Lampung Selatan, Lampung Barat bahkan sampai di perbatasan Provinsi Bengkulu. "Ribuan petambak semi intensif prestasi dan tradisional berbudi daya tambak udang di sepanjang pesisir Lampung Timur dan Lampung Selatan," katanya.

Pelaksana Tugas Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setprov Lampung Taufik Hidayat mengatakan optimistis bahwa Lampung akan kembali mengangkat sektror kelautan dan perikanan khususnya budi daya udang. Zona yang di tetapkan sebagai budi daya laut, yaitu Pesawaran, Lampung Selatan, Tanggamus, Bandar lampung dan Lampung Timur.

Ia mengharapkan, dapat mengatasi kendala-kendala yang terjadi di kawasan produksi udang di Provinsi Lampung. Ke depan diharapkan mampu memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan per kapita masyarakat Provinsi Lampung.

"Pemprov akan terus mendorong produksi udang Lampung agar mampu menyumbang 40 persen dari produksi nasional," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement