Selasa 17 Apr 2018 19:00 WIB

Haedar Berharap Kontestan Pemilu Berdemokrasi dengan Elegan

Demokrasi elegan untuk mendapatkan hasil Pemilu yang berkualitas.

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengharapkan kepada para kontestan Pemilihan Umum 2019 dapat menjalankan proses demokrasi secara elegan. Cara itu untuk mendapatkan hasil Pemilu yang berkualitas. 

"Dua hal yang perlu menjadi faktor pendukung dengan sistem Pemilu yang sudah bagus itu, yakni bagaimana para kontestan itu betul-betul bisa bermain demokrasi secara elegan," kata Haedar usai menerima petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) yang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta di Bantul, Selasa (17/4). 

Haedar mengatakan sistem pemilu yang bagus menghasilkan bukan hanya demokrasi prosedural, tetapi berkualitas. “Sehingga membawa bangsa ini menjadi makin demokratis tetapi berkemajuan," kata Haedar.

Menurut dia, apa yang dilakukan KPU provinsi maupun daerah serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyelenggarakan Pemilu yang berintegritas ini merupakan tertib administrasi kepemiluan yang sangat bagus.. "Ini merupakan modal untuk sistem pemilu yang LUBER JURDIL, tinggal bagaimana nanti sistem pemilu ini dijaga betul sehingga proses akuntabilitasnya tinggi. Kalau toh ada sengketa-sengketa yang objektif bisa diselesaikan," katanya.

Haedar mengatakan, pemilu merupakan sebuah sarana untuk membangun bangsa, membangun negara. Dengan demikian, hasil dari demokrasi itu diharapkan bisa menjadikan bangsa dan negara yang demokratis tetapi berkemajuan.

"Yang kedua partisipasi masyarakat itu menentukan merah hitamnya hasil Pemilu. Saya mengharapkan dengan sistem pemilu yang baik ini, para pemilih menjadi pemilih cerdas dan bertanggung jawab," katanya.

Haedar juga percaya saat ini masyarakat semakin kritis dengan tidak memilih kontestan yang memberi iming iming. Bahkan, masyarakat tidak memilih karena kepentingan-kepentingan sesaat, tetapi memilih yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan cerdas dan penuh pertanggungjawaban.

"Saya pikir tiga hal itu menjadi saling terkait. Yaitu sistem pemilu yang bagus, pemilih yang cerdas bertanggung jawab dan para kontestan serta pendukungnya partai politik yang betul-betul juga menjadikan pemilu ini demokrasi yang berkualitas," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement