REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membatah kabar mengenai permintaan Prabowo Subianto, untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) Joko Widodo. Riza menegaskan, Gerindra tetap mengusung Prabowo sebagai Capres.
"Dengan segala kerendahan hati, mohon maaf, kami di internal kami, sudah memutuskan dan sepakat bahwa kami ingin Prabowo sebagai Capres, bukan sebagai Cawapres," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (17/4).
Riza mengatakan, mengakui memang ada beberapa pihak yang menginginkan Prabowo untuk menjadi Cawapres. "Ya memang ada, mereka, seperti utusan dari Jokowi, dari istana, partai-partai yang meminta Prabowo menjadi Cawapres. Mungkin niat dan maksudnya baik, supaya Pilpres ini bisa berjalan dengan baik, aman, damai, dan tidak ada kegaduhan," katanya.
Riza menyebut, kondisi dan situasi Tanah Air saat ini banyak terjadi hal-hal yang merugikan rakyat. Hal itu-lah yang melatar belakangi mengapa para kader dan simpatisan Partai Gerindra menginginkan Prabowo untuk menjadi Presiden pada periode selanjutnya. Sebab, kondisi itu, kata dia, hanya sosok Prabowo yang mampu mengatasinya.
"Kami menganggap masalah ini harus diatasi dan kami yakini tidak ada sosok selain prabowo yang mampun mengatasi itu semua," ujarnya.
Sementara, saat ini, Gerindra masih sangat mempertimbangkan siapa sosok cawapres yang akan diusung untuk mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 mendatang. Oleh sebab itu, kata dia, dia sedang mengintensifkan komunikasi, terlebih dengan PKS dan juga PAN.
Namun, ia tak memungkiri, pihaknya juga melakukan komunikasi dengan partai-partai di luar partai itu, bahkan kepada partai yang juga telah mendukung Jokowi.
"Jadi dalam politik ini semua serba mungkin, tidak ada yang mustahil dalam politik ini," ucapnya.