Selasa 17 Apr 2018 14:58 WIB

Budayawan Sunda Prediksi Indonesia 2030 Alami Masa Kejayaan

Budaya jati diri bangsa menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kekuatan negara.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Seniman dan Budayawan Sunda (Ilustrasi)
Foto: jabarprov.go.id
Seniman dan Budayawan Sunda (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Prediksi Indonesia akan bubar pada 2030 diragukan sejumlah budayawan Sunda. Bahkan, mereka justru menilai, pada tahun tersebut, Tanah Air akan berada pada masa kejayaan.

Menurut Budayawan Sunda, Miranda Wihardja, Indonesia akan memasuki masa emas pada 2030 mendatang. Selain melihat kondisi saat ini, prediksi kejayaan inipun sesuai dengan sistem penanggalan Sunda (Saka). Miranda menjelaskan, 2030 Masehi sama dengan 1952 Saka. Pada tahun 1952 Saka tersebut, disebut juga sebagai tahun cacing. "Cacing identik dengan rakyat. Tanah subur, cocok tanam," ujar Miranda kepada wartawan, Senin malam (16/4).

Miranda mengimbau, masyarakat tidak terlena sehingga eksistensi bangsa dan negara bisa terus berjalan. Salah satunya dengan tidak melupakan budaya yang dimiliki. Dia meyakini, budaya yang merupakan jati diri bangsa menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan kekuatan negara.

"Kita jangan amnesia menyangkut sejarah, kita ini punya budaya yang hebat. Kalau melupakan, makanya galau dengan jati diri," katanya.

Oleh karena itu, Miranda mengajak seluruh lapisan masyarakat agar tidak berhenti melestarikan budaya. Salah satunya dengan tidak melupakan sistem penanggalan Sunda yang menurutnya tidak lekang oleh waktu. "Sistem penanggalan Sunda justru edukatif dan berbasis teknologi. Sesepuh kita sudah tinggi kalau menyangkut teknologi," katanya.

Menurut pegiat budaya Sunda, Ridho, Indonesia memiliki modal persatuan dan kesatuan yang kuat. Karena, terdapat banyak budaya dalam negara ini. Ia menyebut, Indonesia adalah taman bunga. Jadi, ada bunga Jawa, Sunda, Ambon, dan Papua. Namun, taman bunga tersebut asri, indah, tidak seperti gurun atau padang rumput yang seragam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement