REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wilayah selatan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dinilai potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata. Terlebih kawasan tersebut kini telah ditetapkan UNESCO sebagai geopark dunia.
"Potensi angrowisata di selatan cukup besar tinggal dikelola dengan baik," ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade H Sahlan kepada Republika, Selasa (17/4). Pasalnya di selatan Sukabumi banyak dihasilkan produk pertanian lokal selain padi yang kualitasnya tidak kalah bila dibandingkan dari daerah lain.
Di sisi lain Sahlan menambahkan, banyaknya pengunjung ke selatan karena kehadiran geopark bisa menjadi peluang untuk pengembangan kawasan agrowisata. Di mana para pengunjung bisa diarahkan ke kawasan pertanian untuk memetik hasil panen pertanian secara langsung seperti buah-buahan blewah, semangka, melon dan produk pertanian lainnya.
Nantinya kata Sahlan, produk tersebut bisa dilangsung dikonsumsi para wisatawan maupun menjadi oleh-oleh bagi para pengunjung. Konsep tersebut memerlukan dukungan dari pemerintah dan elemen masyarakat lainnya.
Bila kawasan agrowisata ini dikembangkan lanjut Sahlan maka roda perekonimian warga khususnya petani akan terus berkembang dengan baik. Harapannya tingkat kesejahteraan masyarakat di selatan akan semakin meningkat dibandingkan sebelumnya.
Sebelumnya Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengakui bidang pertanian dan pariwisata merupakan dua sektor unggulan di Sukabumi. "Ke depan kedua hal ini akann terus dikembangkan untuk mendorong perekonomian warga," cetus dia.