Selasa 17 Apr 2018 12:10 WIB

Pengamat: PKS Bisa Evaluasi Koalisi dengan Gerindra

Evaluasi dilakukan jika elektabilitas Prabowo tidak naik dan tidak menguntungkan PKS.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera PKS
Foto: Dok.Republika
Bendera PKS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menyatakan, PKS seharusnya bersikap setara dengan Partai Gerindra dan tidak menjadi subordinat dari partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu. Bila ada pilihan lain yang mengakomodir keinginan PKS, mestinya juga perlu dipertimbangkan PKS.

"Biar bagaimanapun PKS harusnya bersikap equal dengan Gerindra, bukan menjadi subordinat dari Gerindra. Jika ternyata ada pertimbangan yang lebih baik, apakah itu membentuk poros tersendiri, mungkin itu bijak untuk dilakukan," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (17/4).

Rico melanjutkan, PKS bisa saja keluar dari koalisi yang telah dijalin bersama Partai Gerindra. Menurut dia, faktor yang betul-betul menjadi penentunya jika elektoral PKS tak kunjung naik, meski berkoalisi bersama Gerindra.

"Mungkin terjadi (PKS cabut dari koalisi) bila dievaluasi dalam waktu yang lama, lalu elektabilitas Prabowo enggak naik, dan keuntungan elektoral untuk PKS juga tidak ada. Dalam kondisi ini, mungkin salah satu langkah yang bijak adalah mengevaluasi koalisi," ucapnya.

Selain itu, menurut Rico, PKS juga bisa keluar dari koalisinya bersama Gerindra bila tidak ada kader mereka yang maju dalam kontestasi pilpres 2019, baik capres maupun cawapres. Karena kadernya tidak terakomodasi untuk ikut dalam pilpres, bukan tak mungkin PKS mencari poros lain.

"Pertimbangan untuk membentuk poros tersendiri dengan Demokrat yang sampai saat ini belum menentukan sikap, PAN atau PKB, menjadi pilihan yang sangat terbuka. Kalau itu terjadi, justru Gerindra yang akan sendirian," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement