Selasa 17 Apr 2018 02:35 WIB

400 Aktivis Pungut Sampah di Bukit Jamur

Aksi bersih-bersih sebagai bentuk menjaga kelestarian alam.

Sampah plastik, ilustrasi
Sampah plastik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sebanyak 400 aktivis wisata dan lingkungan serta mahasiswa melakukan aksi bersih - bersih dengan cara memungut sampah di Kawasan Wisata Bukit Jamur, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

"Aksi bersih-bersih Bukit Jamur sebagai bentuk teman-teman menjaga kelestarian alam terlebih kehidupan satwa dan tumbuhan serta kenyamanan bagi para pengunjung," ujar Ketua panitia, Muhammad Zen Didin yang juga pengurus Jejaring Wisata (Jewita) Kalbar saat dihubungi di Bengkayang, Senin.

Ia menjelaskan dari 400 peserta aksi yang dilaksanakan dari 14 - 15 April 2018 tersebut terdiri dari 39 komunitas atau organisasi yang ada di Kalbar.

"Dalam aksi ini selain membersihkan sampah kita juga menyikat seluruh tulisan di bebatuan hasil vandalisme orang tidak bertanggung jawab," papar dia.

Menurutnya banyaknya sampah plastik yang ada di Bukit Jamur dapat berdampak buruk terhadap ekosistem. Hal itu lah yang juga melatarbelakangi puluhan aktivis ambil bagian untuk bersih-bersih.

"Intinya sampah yang ada selain mencemari ini juga sangat membuat tidak nyaman pengunjung yang datang. Kami dari gabungan berbagai komunitas merasa terpanggil untuk menciptakan sedikit kebaikan di sini,¿ kata pemuda yang juga aktif di Komunitas Trip Backpacer Kalbar ini.

Aksi yang dilakukan aktivis tersebut juga didukung oleh pemerintah Kecamatan Bengkayang dan Polsek Bengkayang. Polsek Bengkayang misalnya, turut menurunkan tim untuk bergabung dengan para aktivis. Sementara warga sekitar juga mengapresiasi kegiatan ini.

"Menjaga kelestarian alam dan kebersihannya sudah pasti memiliki jadi tanggung jawab bersama. Salah satu bentuk tanggung jawab demi menjaga kelestarian alam ini, yakni dengan melakukan kegiatan ini. Walaupun sebagian mereka bukan warga sini, tapi punya kepedulian," ujar Camat Bengkayang, Ucok Hasigian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement