REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, PKS kemungkinan tidak memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, jika tidak mendapatkan posisi calon wakil presiden (Cawapres). Sebab posisi Cawapres adalah syarat PKS mau berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo sebagai Capres.
"Artinya PKS minta cawapres, ya benar itu," ujar Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).
Sebab menurut Mardani, setiap partai memiliki hak untuk mengajukan calon kadernya sebagai capres maupun cawapres dengan ketentuan ambang batas presiden 20 persen tercukupi. Sementara untuk mengajukan calonnya, Gerindra membutuhkan partai lain. "Semua sadar bahwa tidak ada partai yang punya full tiket ya. Semuanya sharing tiket karena itu setiap partai punya hak untuk mengajukan calon kadernya atau calon capres cawapres dari tiap partai. Semua akan selesai dalam bentuk musyawarah yang setara," katanya.
Karena itu pula, selain Partai Gerindra, PKS terus berkomunikasi dengan partai lain guna menuntaskan persoalan 2019. Ia juga membuka peluang PKS masih bisa berkoalisi dengan partai lain, selain Gerindra. Yang pasti kata Mardani, PKS memajukan satu dari 9 kadernya yang dipilih menjadi Capres maupun Cawapres.
"Bagi kami semua opsi masih terbuka dan PKS pada posisi mengajukan 9 kadernya untuk Capres dan Cawapres," ujar Mardani.
Wakil Ketua Komisi II DPR itu juga menilai, sebaiknya penetapan dan pengumuman capres dan cawapres lebih baik dilakukan lebih cepat. PKS juga kata Mardani, tidak mempersoalkan jika nantinya calon presiden bukan Prabowo Subianto. "PKS itu inginnya bersama Gerindra. karena dua-duanya sudah cukup dan karrna itu PKS menggesa Gerindra untuk segera umumkan paket ini kepada masyarakat," ujar Mardani.