Sabtu 14 Apr 2018 23:14 WIB

Bogor Miliki Potensi Besar Kembangkan Bisnis Daring

'Bogor itu kota pengusaha, berpotensi.'

Belanja daring (Online) lewat ponsel pintar
Foto: VOA
Belanja daring (Online) lewat ponsel pintar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pendiri sekaligus pemilik usaha perdagangan berbasis internet Bukalapak, Achmad Zaky menilai Bogor memiliki potensi besar untuk pengembangan bisnis perdagangan dalam jaringan (daring).

"Apalagi Bogor punya IPB dengan riset pangan, usaha pertaniannya, produk-produk pertanian bisa dipasarkan di bisnis e-commerce," kata Zaky usai mengisi acara Supermentor di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/4) malam.

Zaky menjadi salah satu pembicara dalam acara Supermentor yang menghadirkan sejumlah tokoh di antaranya Dino Patti Djalal, Bima Arya Sugiarto dan Ridwan Kamil.

Acara tersebut dihadiri hampir 4.000 anak muda dari Bogor yang antusias mengikuti Supermentor yang mengangkat tema entrepreneurship.

Menurut Zaky, minat untuk menjadi pengusaha muda itu cukup besar. Dari survei yang dilakukannya saat acara berlangsung, hampir semua yang hadir ingin menjadi pengusaha. "Menurut saya, Bogor itu kota pengusaha, berpotensi," kata lulusan ITB itu.

Peraih anugerah Satyalencana Wirya Karya ini menilai anak muda sekarang memiliki semangat luar biasa menjadi pengusaha sehingga harus terus didukung oleh semua pihak.

Untuk menjadi sukses seperti dirinya, Zaky membagi tiga pesan yakni mau belajar dan berkarya, tidak takut gagal dan fokus pada tujuan. Tujuan yang dimaksud bukanlah uang, tetapi menjadi bermanfaat untuk orang banyak.

"Jangan lupa kerja keras, jangan pernah menyerah kalau gagal. Gagal itu pelajaran yang paling efektif untuk menjadikan kita sukses berbisnis," katanya.

Terkait bisnis berbasis teknologi internet, Zaky menilai sangat potensial harus diisi oleh anak-anak muda Indonesia. Sebagai contoh di Amerika Serikat sudah sangat maju, teknologi menyumbang 25 persen untuk GDP, sedangkan pertanian hanya 1,5 persen.

Berbeda dengan Indonesia yang basisnya masih pertanian. Walau pertanian penting, tetapi pertanian minimal menyumbang lima persen sudah bagus.

"Teknologi ini sudah bagus, kalau kita tidak bermain, Indonesia hanya akan menjadi konsumen. Seperti di telepon genggam, kita sudah tidak bisa bermain, sudah jadi konsumen," kata peraih IPK 4 ini.

"Sekarang di teknologi, anak mudah Indonesia harus mengisi ruang-ruang di atas ini," kata Zaky.

Zaky mengatakan saat ini platform bisnis berbasis teknologi yang berkembang pesat seperti Bukalapak, Traveloka, Tokopedia, Gojek sudah sangat kuat. Contoh Bukalapak telah memiliki pendapatan hingga 13 triliun, dengan jumlah pekerja 1.500 orang, dan jumlah pedagang kecil yang bergabung mencapai tiga juta UKM.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement