Ahad 15 Apr 2018 01:15 WIB

Bangun Rumah Guru Ngaji, Ini yang Dilakukan Deddy Mulyadi

Pemimpin wajib mempunyai rasa sensitivitas pada persoalan sosial yang dialami rakyat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Dedi Mulyadi bersama masyarakat (Ilustrasi)
Dedi Mulyadi bersama masyarakat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Dedi Mulyadi ikut membantu kuli bangunan ketika mengunjungi rumah salah satu guru ngaji di Kampung Nyanggahurip Kelurahan Margabakti Kecamatan Cibereum Kota Tasikmalaya, Sabtu (14/4) siang. Dia ikut memasang atap genting rumah.

Dedi bergotong royong bersama warga memasang sejumlah genting rumah salah satu guru ngaji di kampung tersebut. Rumah berukuran sekitar 5 meter x 8 meter itu tengah dibangun sejak dua pekan belakangan. Menurut Deddy, pemasangan genting ialah bagian dari budaya gotong royong yang menjadi ciri khas warga.

"Saya ikut ngangkat genting karena memang kerja bakti atau gotong royong membangun rumah warga itu sudah bagian dari kehidupan saya. Selama ini saya selalu memelopori membangun baik di Purwakarta maupun di luar daerah untuk senantiasa memberikan perhatian khusus terhadap rumah-rumah tidak layak huni," katanya pada wartawan.

Dedi meyakini, kerja bakti juga menjadi bagian partisipasi publik di tengah masyarakat. Ia memandang, seorang pemimpin wajib mempunyai rasa sensitivitas terhadap persoalan-persoalan sosial yang dialami rakyat.

"Menyelesaikan masalah jangan nunggu nanti selesai Pilkada. Sekarang selesaikan, selama kita masih memiliki kekuatan untuk mendorong partisipasi publik. Ini adalah bagian dari kekuatan partisipasi publik. Menyelesaikan satu problem warga, yaitu rumahnya yang relatif tidak layak huni alias mau roboh," ujarnya.

Pemilihan rumah yang dibantu juga tidak sembarangan. Deddy memilih ikut memperbaiki rumah guru ngaji karena sosok guru harus dimuliakan. Selain digunakan sebagai tempat tinggal, rumah ini akan dimanfaatkan sebagai tempat mengaji anak-anak Kampung setempat.

"Gimana ustaz bisa ngajar ngaji, bisa tenang kalau runahnya bocor?. Apalagi kalau rumahnya permanen, kan, anak-anak juga bisa belajar mengaji di rumahnya dengan baik. Ustad harus dimuliakan dengan disiapkan tempat-tempat yang layak dan memadai bagi kehidupannya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement