REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sebaiknya mendesak Dewan Keamanan PBB untuk secepatnya mengadakan sidang darurat untuk membahas permasalahan serangan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya ke Suriah.
"Serangan yang dilakukan oleh AS, Inggris dan Prancis terhadap Suriah sangat disayangkan karena tidak adanya mandat dari Dewan Keamanan PBB, apa pun alasannya," ujar Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana di Jakarta, Sabtu (14/4).
Selain itu, pemerintah Indonesia harus meminta negara-negara menahan diri agar serangan ini tidak meningkat menjadi perang panas antarnegara. Sebelumnya, Amerika Serikat mulai melancarkan serangan militer ke Suriah sebelum fajar menyingsing pada Sabtu, dan suara ledakan keras bergema di seantero ibu kota Suriah, Damaskus.
Titik-titik merah terlihat beterbangan dari darat ke langit, yang terlihat sebagai pertahanan udara terhadap serangan AS itu, menurut televisi negara dan wartawan Xinhua di Damaskus. Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu mengatakan telah memerintahkan intervensi militer di Suriah bersama Amerika Serikat dan Inggris dalam serangan terhadap persenjataan senjata kimia negara itu.