Jumat 13 Apr 2018 22:50 WIB

Ini Tema Debat Kedua Pilwalkot Bandung

Debat ini akan diadakan pada Ahad (15/4) di Hotel Holiday Inn Pasteur.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bayu Hermawan
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung akan menggelar debat publik kedua pasangan calon pemilihan walikota (Pilwalkot) Bandung 2018. Debat ini akan diadakan pada Ahad (15/4) di Hotel Holiday Inn Pasteur.

Komisioner KPU Kota Bandung Suharti mengatakan, dalam debat kedua ini akan mengambil tema 'Tahu Masalah Tahu Solusi'. Semua paslon akan memaparkan tentang permasalahan di Kota Bandung serta memberikan solusi yang ditawarkan.

"Jadi debat kedua ini kita lebih membahas masalah di kota Bandung dan solusi yang ditawarkan oleh masing masing pasangan calon," kata Suharti saat dihubungi, Jumat (13/4).

Menurut Suhartidebat ini dibagi menjadi beberapa segmen seperti pada debat perdana. Sesi pertama akan diisi dengan pemaparan dari setiap paslon yangdilanjutkan dengan sesi tanya jawab terkait permasalahan dari masing-masing paslon. Setelah itu sesi pertanyaan dari penelis dan diakhiri komitmen terkait permasalahan dari masing-masing paslon.

Berbeda dengan acara debat pertama, katanya, dalam debat kedua ini akan disiarkan secara langsung mulai pukul 19.30 - 21.30 WIB. Sehingga masyarakat Kota Bandung bisa menyaksikan serentak di stasiun tv swasta.

Dalam debat kedua ini Suharti menyebutkan ada lima orang panelis yang akan memberikan pertanyaan kepada paslon. Kelima panelis yakniAsep Warlan Yusuf (pakar hukum dan tim kebijakan publik kota Bandung), Acuviarta Kartabi (pakar ekonomi dan kebijakan publik), Antik Bintari (pakar politik kebijakan publik dan gender),Denny Zulkaidi (pakar di bidang infrastruktur dan tata ruang) sertaNanat Fatah Natsir (pakar sosial budaya dan agama, mantan rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung).

KPU Kota Bandung, ujarnya, membatasi jumlah massa pendukumg yang bisa hadir ke lokasi acara. "Yang jelas masing masing pasangan calon hanya 75 orang per paslon, karena kita ingin melibatkan lebih banyak masyarakat swingvoters melihat debat ini. Kalau pendukung paslon mereka kan udah punya pilihan sedangkan yang kita sasar adalah masyarakat yang belum punya pilihan bagaimana tanggal 27 Juni nanti punya pilihan diantara 3 pasangan calon," ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya juga mengundang berbagai elemen masyarakat mulai dari komunitas keagamaan, disabilitas, komunitas pemuda, karang taruna, KNPI, BEM, pelajar SMA. Karena acara berlangsung di wilayah kecamatan Sukajadi, pihaknya juga mengundang beberapa warga di Kecamatan Sukajadi.

"Total kurang kebih 600 orang sama pendukung paslon.Tetap ada pembatasan, karena kan kita tidak bisa mengakomodir semua untuk masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement