REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan pengusungan ketua umum Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) 2019 tidak akan berubah. Soal kapan Prabowo akan mendeklarasikan diri sebagai capres, ia menilai itu hanya seremoni yang bisa dilakukan kapan saja.
"Deklarasi itu kan cuma seremoni, yang penting secara keorganisasian partai kita sudah menyampaikan secara terbuka, DPD seluruh Indonesia untuk meminta beliau menjadi capres, kan begitu," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (13/4).
Prabowo, papar Riza, pun sudah menyatakan kesiapan dan kesanggupannya untuk menjadi capres 2019. Prabowo sudah jelas menunjukan kepatuhannya dan tunduk pada perintah partai. "Dan beliau (Prabowo) sudah menyatakan kesiapannya, kesanggupaannya untuk tunduk pada perintah partai, untuk melaksanakan tugas partai," ungkapnya.
Riza mengibaratkan deklarasi pengusungan Prabowo sebagai capres pada Rabu (11/4) lalu, sebagai akad dalam pernikahan. Artinya, menurut dia, sebetulnya pengusungan Prabowo sebagai capres itu sudah sah dan Prabowo siap menjadi capres. Hanya saja, tinggal melakukan "resepsi" yang bisa digelar kapan saja.
"Deklarasi (Prabowo) itu cuma soal seremoni, ibarat orang kawinan, kalau sudah akad nikah ya kan sudah sah, resepsi itu kan bisa kapan saja, lebih baik sekarang fokus mencari pasangan calon wakil presiden yang terbaik dari yang baik-baik," papar dia.
Partai Gerindra pada Rabu (11/4) kemarin mengumumkan hasil rapat koordinasi nasional (rakornas) yang menyimpulkan pemberian mandat bagi Prabowo untuk maju sebagai capres dalam Pilpres 2019. Prabowo menyatakan siap menerima mandat yang diberikan tersebut.
"Partai Gerindra secara resmi mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan sekaligus memberikan mandat penuh untuk membangun koalisi dan memilih calon wakil presiden," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Rakornas dihadiri Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebagai ketua tim pemenangan pilpres Gerindra.