REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNG PURA ---PT Pelindo II (Persero) / IPC mencanangkan pembangunan Pelabuhan Terminal Tanjung Pura (Terminal Kijing), yang berlokasi di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Terminal Tanjung Pura merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak, yang sudah padat.
Dengan adanya Terminal Tanjung Pura, nantinya kapal-kapal besar (dengan kapasitas XXX TEUs) bisa bersandar dan melakukan bongkar muat. Pembangunan tahap I Terminal Tanjung Pura ditargetkan akan selesai dan bisa mulai beroperasi pada tahun 2019.
“Sebagai salah satu proyek strategis nasional, Terminal Tanjung Pura akan menjadi pelabuhan pertama berstandar internasional di Kalimantan. Keberadaan pelabuhan ini akan memperkuat konektivitas antarpulau, sekaligus mendekatkan cita-cita Indonesia menjadi poros maritim dunia,” kata Direktur Utama Pelindo II (Persero) / IPC, Elvyn G Masassya, dalam sambutan Pencanangan Pelabuhan Terminal Tanjung Pura, di Mempawah, seperti dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Kamis (12/4).
Dalam kesempatan itu, Elvyn memaparkan pencapaian IPC tahun 2017, di mana perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar 10,9 triliun rupiah, yang merupakan pendapatan tertinggi selama 25 tahun usia perseroan.
Tahun 2017 juga menjadi tonggak penting dalam sejarah kepelabuhanan di Indonesia, karena untuk pertama kalinya setelah 160 tahun beroperasi, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dapat melayani kapal container berkapasitas 10 ribu TEUs.
“Ini adalah kapal terbesar yang pernah berlabuh di Indonesia. Kapal besar ini melayani rute direct call Java-America Express (JAX), yang berlayar rutin setiap minggu dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Los Angeles & Oakland, Amerika Serikat,” jelas Elvyn.
Terkait rencana pengoperasian Terminal Tanjung Pura, Elvyn optimistis akan mendorong pertumbuhan arus barang, dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta pengembangan industri perkebunan dan pertambangan di Kalimantan.
Terminal Tanjung Pura akan dikembangkan sebagai pelabuhan laut dalam yang mampu mengakomodir potensi hinterland dan kapal berukuran besar.
Pada pembangunan tahap pertama, IPC akan membangun empat terminal, yakni terminal multiguna, terminal curah cair, terminal peti kemas, dan termina curah kering. Kapasitas terminal peti kemas diproyeksi mencapai 1 juta TEUs, sedangkan untuk curah cair dan curah kering masing-masing 8 juta ton dan 15 juta ton.
Elvyn G Masassya menjelaskan, saat ini proses pembebasan lahan pertama tahap II hampir selesai.