Rabu 11 Apr 2018 21:22 WIB

Belajar Pertanian Organik Lewat Kampung Agro Eduwisata

Kampung Ciharashas jadi kampung tematik dan mengusung tema agro eduwisata organik.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Petani tanaman organik
Foto: Independent
Petani tanaman organik

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Kampung Ciharashas RT 05/01 Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor memiliki potensi luar biasa dalam hal pertanian organiknya. Kampung yang dikenal sebagai Lemah Duhur ini pun diubah menjadi sebuah kampung tematik dan mengusung tema agro eduwisata organik.

"Tim dari Dinas Pertanian sebagai penyuluh, Kelurahan, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP), Karang Taruna, dan Kelompok Tani Dewasa (KTD) Lemah Duhur sepakat mengusung tema kampung Agro Eduwisata Organik untuk kampung ini," ujar Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian Kota Bogor Dian Herdiawan, Rabu (11/4).

Kampung Ciharashas ini sebelumnya sempat mengikuti lomba inovasi kampung tematik yang diselenggarakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor tahun 2017 lalu. Tim dari berbagai stakeholder pun dibentuk untuk menyukseskan kampung tematik ini kedepannya.

Distani sebagai pemimpin sektor memberikan fasilitas KTD Lemah Dulur untuk mengembangkan pertanian organik, yakni padi organik. Hasil dari kerja sama ini menghasilkan sebuah penghargaan, yakni pengakuan dari Lembaga Sertifikasi Organik dan memenangkan lomba inovasi kampung tematik.

"Setelah menang pada Desember 2017 lalu, Kampung Agro Eduwisata Organik mulai dibuka untuk umum. Ini sebagai wadah dalam memberikan edukasi dasar teori dan praktik pertanian organik," lanjut Dian.

Banyak ilmu dan teori yang bisa dipelajari di kampung ini. Mulai dari budidaya padi hingga mengenal mina padi, ternak sapi, dan pengenalan biogas dari kotoran ternak. Selain menyajikan edukasi agro eduwisata, kampung ini juga menyediakan berbagai pentas seni budaya. Dimulai dari gendang pencak, pembuatan permainan tradisional, hingga susur sungai.

Meski terbilang baru dibuka, sudah banyak sekolah baik dari Kota Bogor maupun luar yang datang belajar ke kampung tersebut. Seringnya peserta datang untuk mengikuti paket belajar bertani dan bermalam di rumah petani.

"Ada biaya yang harus dikeluarkan kalau untuk paket belajar. Tetapi kalau hanya berkunjung dan melihat-lihat, ini gratis," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement