REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menegaskan partainya belum menentukan arah koalisi di pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku masih menunggu mekanisme internal yang dilakukan masing-masing partai yang akan berkoalisi dengan Partai Gerindra.
"Tentu saya kira baik PAN maupun PKS pasti mempunyai mekanisme internal untuk melakukan sebuah pengambilan keputusan. Saya kira itu yang saya kira memang setelah ini kita akan menunggu dan kita akan berkomunikasi supaya nanti bisa menghasilkan dan duduk untuk mengambil keputusan," kata Fadli di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4).
Menurut Fadli, Rakornas yang digelar hari ini di kediaman Ketua Umum Prabowo Subianto merupakan langkah yang telah dilakukan sesuai dengan AD/ART Partai Gerindra, sehinggacalon yang akan diusung oleh partai Gerindra harus melalui keputusan dari rapimnas.
"Setelah itu baru diberikan mandat untuk membentuk koalisi dan nanti sama-sama menjadi capres cawapres sesuai dengan apa yang disepakati oleh mitra-mitra koalisi," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di Hambalang, Jawa Barat, Rabu (11/4). Tidak hanya Zulkifli, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Sekjen PAN Eddy Suparno.
Zulkifli mengatakan salah satu alasan PAN belum memutuskan berkoalisi karena masih terlalu dini. Zulkifli mengatakan, semua hal memiliki momentum dan tidak dipaksakan. Dia menyatakan kemungkinan pertemuan dengan partai politik lain akan intens pada Mei mendatang.
"Kelihatan sebelum puasa apalagi bulan Ramadhan itu akan Intens pertemuannya. Matahari terbenam ada jamnya kan. Saya siap apapun perintah partai saya," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id.