REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan mengaku perihatin dengan korban miras oplosan yang terus berjatuhan. Bahkan, di Kabupaten Bandung dan Sukabumi sudah ditetapkan sebagai Kasus Luar Biasa (KLB). Korban pun, mulai muncul di Kota Bandung.
Ahmad Heryawan berharap, kasus tersebut tak terjadi di tempat lain. Tercatat, kasus miras oplosan pernah terjadi di Indramayu, Garut, Sumedang, Kabupaten Bandung, dan Kota Bandung.
"Kami khawatir gejala berpindah-pindah dan ada tangan-tangan kotor yang memindah gejala tersebut di berbagai tempat karena kan mereka membeli miras oplosan yang sudah diracik bukan meracik sendiri," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Rabu (11/4).
Aher meminta dalang kasus miras oplosan ditangkap. Aher juga mengimbau, kepada orang tua agar memperhatikan anak-anaknya. Kepala sekolah dan guru pun, ketika anak-anak di sekolah harus bertanggung jawab memberi perhatian dan sosialisasi bahaya narkoba dan miras pada anak didik.
"Masyarkat pun harus bergotobg royong memperhatikan hal itu. Jangan sampai terjadi lagi dan ada deteksi dini," katanya.