Rabu 11 Apr 2018 17:02 WIB

Pameran Produk Unggulan Kembali Digelar di Kota Malang

Pameran produk UKM tersebut akan berlangsung dari 11 sampai 14 April 2018

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Kota Malang Di Malam Hari
Foto: indonesia.travel
Kota Malang Di Malam Hari

REPUBLIKA.CO.ID,  MALANG --Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang menggelar Malang City Expo 2018 di Kawasan Luar Stadion Gajayana Malang pada hari Rabu (11/4). Pameran produk UKM tersebut akan berlangsung dari 11 sampai 14 April 2018

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang, Tri Widyani, acara Malang City Expo yang telah dilaksanakan ketiga kalinya ini diikuti oleh 140 peserta dari 14 kabupaten/kota. Tak hanya pihak swasta, koperasi di wilayah Malang Raya dan 11 kementerian ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

 

"Melalui event kali ini diharapkan dapat menarik 25 ribu orang pengunjung dengan omzet kurang lebih Rp 4 miliar," ujar Yani di Stadion Gajayana Kota Malang, Rabu (11/4).

Sementara itu, PJS Walikota Malang Wahid Wahyudi mengatakan, Kota Malang merupakan wilayah berkembang melalui industri - industri kreatif. Untuk itu, kata dia, sudah sepantasnya Malang mengembangkan ekonomi berbasis kreatif. Sebab, industri kreatif itu fondasi ekonomi Indonesia dan ekonomi kerakyatan.

Pengalaman menunjukkan, lanjut Wahid bahwa saat krisis ekonomi di 1998, hanya industri kreatif yang tidak terpengaruh. Untuk itu, Pemerintah Kota Malang berkomitmen untk mengembangkan ekonomi kreatif. "Patut kita banggakan bahwa produk unggulan yang kita miliki sudah sampai di kancah internasional. Namun kami berharap agar para pelaku usaha turut mendukung Pemkot Malang untuk menyelesaikan permasalahan di dunia usaha kreatif agar hasil dari induatri kreatif lebih berkualitas dan memiliki daya saing," tambahnya.

Wahid juga berharap agar semua upaya itu bertujuan agar kesejahteraan masyarakat Kota Malang dapat terus meningkat. Deputi Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta mengungkapkan, Indonesia memiliki 60 juta UKM yang telah menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari 117 juta tenaga kerja. Jika tidak ada UKM, dia menilai, Indonesia akan sangat sulit tumbuh dan berkembang seperti saat ini.

Untuk membantu pengembangan UKM, pemerintah berjanji akan terus meningkatkan pelayanannya. Salah satunya dengan membantu di bidang pendanaan atau pembiayaan melalui program kredit ultra mikro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement