REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah memerintahkan Perum Bulog menjadi penyeimbang harga bahan pangan strategis di pasaran. Sejumlah komoditas yang menjadi fokus Bulog adalah beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, dan gula pasir. Bila terjadi kelangkaan pasokan untuk komoditas tersebut, Bulog siap mengguyur pasar dengan stok yang telah disimpan di gudang atau mendatangkan pasokan baru dari petani dan asosiasi.
Kepala Divre Bulog Sumatra Barat, Suharto Djabar, memastikan ketersediaan cadangan pasokan untuk beras, minyak goreng, dan gula pasir tercukupi di gudang. Sementara untuk daging, bawang merah, dan cabai merah, Bulog akan berkoordinasi dengan asosiasi peternak dan petani untuk menjamin rantai pasok aman dari level petani sampai pasar.
Bulog juga akan memainkan perannya sebagai penjaga harga pangan strategis melalui operasi pasar. Pedagang diingatkan untuk menjual bahan pangan strategis sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan. Gula pasir misalnya, diberikan HET seharga Rp 12.500 per kg, daging beku Rp 80 ribu per kg dan minyak goreng curah kemasan pada Rp 11 ribu per liter. Sementara beras premium dijual dengan HET Rp 13.300 per kg, beras medium Rp 9.850 per kg, dan daging Rp 80 ribu per kg.
Suharto mengatakan, Bulog saat ini memiliki stok beras sebanyak 15 ribu ton yang aman untuk menjaga harga pasar selama enam bulan ke depan. Beras Bulog juga akan disalurkan untuk program keluarga sejahtera atau rastra.
Sementara untuk gula pasir, Bulog memiliki cadangan pasokan sebanyak 2.000 ton yang sebagiannya sudah didistribusikan ke ritel-ritel modern dan pasar tradisional di Sumbar. Untuk minyak goreng, Bulog juga menyiapkan pasokan sebanyak 10 ribu liter. Khusus untuk daging, Bulog Sumbar juga akan mendatangkan 28 ton daging beku di pekan ketiga April 2018. "Jadi semuanya cukup. Gula kalau masih kurang kami datangkan dari Jakarta. Sementara minyak goreng kami tambah dari Lampung," katanya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Perdagangan Dody Edward menambahkan bahwa Bulog diminta menjaring mitra untuk mendistribusikan cadangan pasokan yang dimiliki. Ia mewanti-wanti, komoditas yang perlu dijaga paling utama adalah beras dengan kualitas medium dan premium. "Tujuannya agar masy memiliki pilihan. Di mana masyarakat memilih sesuai dengan seleranya dan sesuai kebutuhan yang ada. Saya kira itu," katanya.