Rabu 11 Apr 2018 06:31 WIB

Galeri Unik Borobudur Perpanjang Waktu Berkunjung Wisatawan

Galeri ini menyimpan koleksi benda-benda antik yang selama ini jarang ditemui.

Wisatawan memadati wisata Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah
Foto: Republika/Nico Kurnia jati
Wisatawan memadati wisata Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Keberadaan Galeri Unik dan Seni Borobudur Indonesia (GUSBI) di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur dapat memperpanjang waktu kunjungan wisatawan ke candi Buddha terbesar di dunia tersebut. "GUSBI menjadi salah satu alternatif bagi wisatawan saat berkunjung ke Candi Borobudur," kata pimpinan GUSBI, Umar Chusaeni di Magelang, Selasa (10/4) malam.

Ia menyampaikan hal tersebut usai syukuran penempatan gedung baru GUSBI di Gedung Gunadarma. Sebelumnya gedung itu berlokasi di eks-Restoran Dagi kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).

Di tempat baru GUSBI ini, pihaknya ingin bahwa GUSBI bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang, terutama untuk pendidikan. Menurut dia, GUSBI sebetulnya juga museum karena di sini tersimpan banyak benda atau foto. Galeri ini juga pemecah rekor Muri sehingga benda-benda yang dipajang di sini menjadi catatan sejarah bangsa Indonesia.

Selain rekor Muri yang bertaraf internasional, dia mengatakan, galeri ini menyimpan koleksi benda-benda antik yang selama ini jarang ditemui. "Hal ini menjadi penting untuk kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, karena juga ada koleksi buku peninggalan zaman Belanda, kemudian bermacam senjata bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke kami punya," katanya.

Namun, katanya karena keterbatasan ruang dan waktu mungkin belum semua koleksi itu ada diskripsinya. "Harapannya nanti terus berbenah dan satu per satu koleksi akan diberi informasi," katanya.

Selain benda-benda bersejarah, dalam perkembangan seni di Indonesia GUSBI juga memajang hasil karya seni rupa yang dibutuhkan wisatawan. Ketika GUSBI berada di Bukit Dagi, jumlah kunjungan mencapai 300 ribu hingga 400 ribu per tahun. "Mudah-mudahan di tempat baru ini jumlah pengunjung semakin meningkat," katanya.

General Manajer Taman Wisata Candi Borobudur I Putu Ngurah Sedana mengatakan sangat terkesan dengan cara GUSBI menarik minat pengunjung. Caranya yakni dengan menggunakan pengeras suara. Hal ini bisa dicontoh bagi petugas di museum-museum di kompleks TWCB.

Ia berharap mudah-mudahan GUSBI tetap berkibar, bisa membantu TWCB agar tidak semua pengunjung naik candi karena ada alternatif lain yang bisa dikunjungi saat datang di Borobudur. "Dengan dibukanya GUSBI ini bisa memberikan atraksi baru, tidak hanya melihat candi dan masyarakat sekitar sini bisa memberikan karya-karyanya berupa seni atau apa pun demi kemajuan GUSBI ke depan," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement