Selasa 10 Apr 2018 21:48 WIB

Sastrawan Danarto Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Lalin

Danarto sempat mendapat pertolongan di Rumah Sakit Fatmawati pascakecelakaan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Bayu Hermawan
Danarto dan sejumlah sastrawan tampil dalam acara Tadarus Puisi Litera di Tangsel, Sabtu (17/6).
Foto: Dok Litera
Danarto dan sejumlah sastrawan tampil dalam acara Tadarus Puisi Litera di Tangsel, Sabtu (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sastrawan senior Danarto meninggal dunia setelah menjadi korban kecelakaan di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, pada Selasa (10/4) siang. Danarto sempat mendapat pertolongan di Rumah Sakit Fatmawati pascakecelakaan, namun nyawanya tidak tertolong.

Kabar meninggalnya cerpenis senior itu dibenarkan budayawan Radhar Panca Dahana. "Ya baru saja (Danarto meninggal dunia Red)," tulis Radhar Panca Dahana dalam pesan singkat kepada Republika.co.id, Selasa (10/4) malam.

Danarto, peraih Hadiah Sastra Dewan KesenianJakarta (DKJ) 1982 itu diketahui menjadi korban kecelakaan yangterjadi di jalan sekitar UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, pada siang hari ini, Selasa (10/4). Akun milik Ienas Tsuroiya, putri penyair kenamaan Gus Mus, termasuk yang memposting kabar tersebut.

"Teman, mohon doa untuk Pak Danarto. Sastrawan/pelukis ini sekarang terbaring koma di RS Fatmawati setelah mengalami kecelakaan lalulintas di sekitar Ciputat," kata Ienas Tsuroiya dalam akunnya, @tsuroiya.

Sastrawan Danarto lahir pada 1940 di Sragen, Jawa Tengah. Mengutip informasi penyair Angkatan 66, Taufiq Ismail, cerpenis tersebut diketahui tidak beristri dan anak-anak. Sebagai seniman, Danarto sering menyuguhkan tema sufisme, baik cerita-cerita pendek (cerpen) maupun lukisan-lukisan karyanya.

Dia juga pernah berkeliling Eropa dan Asia untuk mengadakan pameran seni. Karya Danarto kerap menuai pujian. Kritikus Prof A Teeuw dalam sebuah bukunya menilai Danarto sebagai pembaharu sastra Indonesia

Selama 11 tahun, Danarto tercatat menjadi dosen pada Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Pernah pula menyelami dunia jurnalisme melalui media Zaman enam tahun lamanya. Kesempatan menunaikan haji pada 1983 menjadi inspirasinya untuk menulis buku Orang Jawa Naik Haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement