Selasa 10 Apr 2018 16:56 WIB

Bamsoet Sebut KPK Setuju Pilkada di DPRD

Bambang mendapatkan penjelasan dari KPK melalui diskusi tidak resmi.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Foto: dpr
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengemukakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setuju dengan sistem pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Sebab, banyak persoalan yang ditimbulkan dari pelaksanaan pilkada langsung seperti maraknya kasus tindak korupsi menjelang pilkada.

"Pak Nainggolan (Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan) menyampaikan, 'mas kalau kembali ke DPRD lebih baik karena kami mengawasinya lebih mudah'," kata Bambang di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (10/4).

Bambang mendapatkan penjelasan dari KPK melalui diskusi tidak resmi bahwa institusi tersebut sedang mendalami akar persoalan kepala daerah banyak terkena kasus korupsi. Yakni, sistem politik pemilihan langsung yang membutuhkan biaya tinggi.

Menurut dia, usulan agar pilkada melalui DPRD berdasarkan realitas yang temuinya di daerah, yaitu pilkada langsung membutuhkan biaya tinggi. Ia menuturkan KPK pun prihatin indeks persepsi korupsi belum menunjukkan perbaikan.

"Harus diakui bahwa pasti akan ada yang protes karena dianggap demokrasi kita mundur. Ajab tetapi, kembali ke masyarakat, apakah pilkada yang sudah kita pilih secara langsung banyak memberi manfaat ke masyarakat sesuai demokrasi atau banyak mudharatnya," ujar Bambang.

Baca Juga: Febri: KPK tak Pernah Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD

Dia mempersilakan Pilkada langsung dilanjutkan kalau kesimpulan masyarakat bahwa Pilkada langsung memberikan banyak manfaat. Namun, kalau merusak moral maka sistem pemilihan langsung tersebut harus dikaji kembali.

Dia juga menegaskan pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri prihatin banyak kepala daerah yang tertangkap karena kasus dugaan korupsi. Hal tersebut langsung berpengaruh terhadap jalannya pemerintahan daerah.

"Kami kembalikan ke parpol yang ada untuk melakukan pengkajian berdasarkan suara partainya, nanti kita ambil keputusan di DPR," katanya.

Bambang mengatakan usulan pilkada melalui DPRD bukan untuk tujuan menguntungkan salah satu pihak. Sebab, saat ini sudah banyak pemodal melakukan ekspansi ke daerah untuk memberikan modal kepada calon kepala daerah yang ingin maju di pilkada dan tidak memiliki dana memadai.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement