Selasa 10 Apr 2018 12:11 WIB

Sampel Darah Korban Miras Oplosan Dikirim ke Puslabfor

Sampel darah untuk mengetahui jenis zat yang terdapat dalam darah korban

Rep: djoko suceno/ Red: Esthi Maharani
Keluarga membawa jenazah korban meninggal akibat keracunan minuman keras (miras) oplosan ke dalam mobil ambulans di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/4).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Keluarga membawa jenazah korban meninggal akibat keracunan minuman keras (miras) oplosan ke dalam mobil ambulans di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Polisi mengirim sampel darah, air seni, dan cairan yang ada dalam lambung korban pesta minuman keras (miras) oplosan di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui jenis zat yang terdapat dalam darah korban hingga menyebabkan kematin.

 

"Sampel sudah kita kirim ke Puslabfor. Hasil tes laboratoriumnya baru bisa diketahui beberapa hari ke depan," kata Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto kepada para wartawan usai acara Silaturahmi Kamtibmas Polda Jabar dengan empat pasangan cagub di Jl Lengkong Besar, Kota Bandung, Selasa (10/4).

Jumlah korban miras oplosan. di tiga daerah di Jabar merenggut 45 nyawa. Korban meninggal dunia antara di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung sebanyak 35 orang, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi enam orang, dan Kota Bandung sebanyak empat korban.

 

"Sampai satu jam terakhir Jumlah korban mencapai 45 orang. Kasusnya tidak di satu titik, tapi ada di sejumlah titik. Di Kabupaten Bandung ada di empat titik. Di Kabupaten Sukabumi ada di Pelabuhanratu," kata dia.

Sedangkan menurut Kabid Dokkes Polda Jabar, Kombes Pol dt Arios Bismark, sample yabg dikirim ke Puslabfor selain darah dan air seni juga sisan miras yang menyebabkan korban tewas. Ia mengatakan, pihak keluarga menolak dilakukan aoutofsi terhadap jasad korban yang meninggal.

 

"Seluruh pihak keluarga menolak dilakukan outofsi. Makanya kita hanya bisa mengirim sample darah, air seni dan cairan dalam usus dan lambung korban yang selamat," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement