Selasa 10 Apr 2018 09:59 WIB

Situasi Sukamakmur Mulai Kondusif Pascabanjir

Tim reaksi cepat masih berjaga di lokasi untuk membersihkan sisa lumpur.

Sejumlah warga bergotong-royong membersihkan lumpur sisa banjir (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah warga bergotong-royong membersihkan lumpur sisa banjir (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Budi Pranowo mengatakan situasi di lokasi bekas banjir bandang di Kampung Catang Malang, Kecamatan Sukamakmur sudah kembali kondusif.

"Berdasarkan informasi dari petugas TRC di lapangan, kondisi di eks-banjir bandang yang terjadi Sabtu malam sudah kondusif, yang meninggal sudah ditemukan dan dimakankan," kata Budi kepada Antara di Bogor, Selasa (10/6).

Budi mengatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor masih berjaga-jaga di lokasi terutama untuk membersihkan sisa lumpur, batu dan limbah kayu yang dibawa oleh banjir bandang.

Peristiwa banjir bandang terjadi Sabtu (7/4) lalu, sekitar pukul 18.20 WIB. Banjir ini menewaskan satu orang dengan nama Mari usia 68 tahun.

Mari warga Kampung Cibitung, Desa Margajaya ditemukan Minggu (8/4) dini hari, terhimpit puing-puing rumah yang diterjang banjir bandang.

Selain menewaskan satu orang, banjir luapan kali Cisarua ini juga merusak sejumlah bangunan rumah milik warga, total ada enam unit rumah yang mengalami rusak berat atau hancur total.

Tiga rumah lainnya rusak ringan, dan sekitar 13 sepeda motor hanyut serta lima unit kendaraan roda empat terseret derasnya banjir bandang. "Delapan unit sepeda motor sudah dievakuasi, sisanya lima unit masih dicari. Empat unit mobil sudah ditemukan," katanya.

Banjir bandang juga merusak sejumlah sawah dan kebun milik warga kampung. Budi mengatakan sejumlah warga yang sempat diungsikan di tempat penampungan darurat kini sudah kembali pulang ke rumahnya masing-masing. Hanya korban yang rumahnya rusak berat memilih mengungsi di rumah keluarga.

Menurutnya belum ada hunian sementara yang bisa ditempati oleh korban karena BPBD masih menunggu hasil kajian dari pusat vulkanologi pascabencana. "Kajian masih berjalan, kita masih menunggu laporan hasilnya," katanya.

Ia mengatakan sejumlah bantuan telah disalurkan diantaranya bantuan tanggap darurat. Para korban masih membutuhkan sejumlah bantuan seperti perlengkapan wanita dan anak, seragam serta peralatan sekolah, pakaian, dan lainnya.

"Karena ini sedang ujian sekolah, anak-anak korban banjir bandang butuh bantuan perlengkapan sekolah," kata Budi.

Banjir bandang berasal dari luapan Kali Cisarua yang merupakan anak dari Kali Cipamingkis. Pada saat kejadian terjadi hujan ekstrim dengan intensitas sedang sampai lebat, disertai petir dan angin.

Budi menambahkan saat ini tim BPBD sedang melakukan pendataan kondisi kerusakan yang disebabkan oleh banjir bandang. Pendataan dilakukan agar perbaikan untuk bangunan rusak tepat sasaran. "Kita prioritaskan bangunan rusak berat untuk secepatnya diperbaiki, kita benar-benar mendata mana yang rusak berat, ringan dan sedang. Semua didata rinci," kata Budi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement