Senin 09 Apr 2018 17:19 WIB

13 Persen Siswa SMA di Sumbar Masih Ujian Tulis

Diantaranya sekolah-sekolah seperti di Kabupaten Kepulauan Mentawai

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hazliansyah
Sejumlah siswa melakukan simulasi Ujian Nasional berbasis komputer (UNBK) di Labor SMKN 2 Padang, Sumatera Barat, Kamis (31/3).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah siswa melakukan simulasi Ujian Nasional berbasis komputer (UNBK) di Labor SMKN 2 Padang, Sumatera Barat, Kamis (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Belum seluruh siswa SMA dan MA di Sumatra Barat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebanyak 13 persen atau 6.542 siswa dari total 46.774 siswa SMA/MA di Sumbar yang menjalani Ujian Nasional Pensil Kertas (UNPK).

Sebagian sekolah yang belum mengikuti UNBK terletak di kabupaten seperti Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, dan Solok Selatan. Akses internet yang belum terbangun menjadi alasan utama belum diikutkannya sekolah-sekolah tersebut dalam UNBK.

Catatan Dinas Pendidikan Sumatra Barat, masih ada 54 SMA dan 53 MA yang menjalani ujian tulis atau UNPK. Sementara untuk UNBK sendiri, diikuti oleh 262 SMA dan 171 MA di seluruh Sumatra Barat. UNBK untuk tingkat SMA/MA ini diselenggarakan selama 4 hari, pada 9-12 April 2018.

Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menyebutkan bahwa Ujian Nasional, baik UNBK atau UNPK, di Sumbar berjalan relatif kondusif. Dalam kunjungannya ke SMA Negeri 2 Sumatra Barat, Koto Gaek Guguk dan SMA Negeri 1 Talang di Kabupaten Solok, Nasrul menyampaikan tidak ada kendala teknis yang berarti dalam pelaksanaan UNBK.

"Semuanya berjalan lancar dan baik, tanpa ada halangan berarti," jelas Nasrul di Solok, Senin (9/4).

Mengenai belum meratanya pelaksanaan UNBK di Sumbar, Nasrul menjelaskan bahwa hal itu disebabkan belum merata pula fasilitas jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi di sejumlah daerah.

Kabupaten Kepualauan Mentawai, ujar Nasrul, memiliki tantangan paling kompleks karena infrastruktur jalan dan komunikasi yang belum merata, apalagi yang lokasinya jauh dari ibu kota kecamatan.

Nasrul berjanji menjadikan masalah ini sebagai target perbaikan di tahun 2019 mendatang. Pemprov Sumbar, lanjutnya, sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan sejumlah operator telekomunikasi untuk menjajaki pembangunan menara BTS dan jaringan komunikasi di Mentawai.

Tak hanya jaringan internet yang diupayakan, Pemprov Sumbar juga mengalokasikan dana untuk penambahan fasilitas komputer di daerah.

"Berbagai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan percepatan tengah dilakukan baik oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten maupun oleh investor," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman Bur menambahkan, pelaksanaan Ujian Nasional tahun ini menguji siswa dengan tiga mata pelajaran pokok yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika, serta satu mata pelajaran jurusan.

Siswa bisa memilih satu mata pelajaran tergantung jurusannya. Misal, siswa jurusan IPA bisa memilih biologi, fisika, atau kimia. Hal itu untuk menguji passion atau minat siswa.

"Ada pilihan mapel misalnya anak IPA bisa memilih salah satu aja, bisa biologi saja atau kimia. Kenapa satu mapel kita ingin passionnya di situ lah yang akan menekuni di situlah akan diuji," kata Burhasman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement