Sabtu 07 Apr 2018 16:04 WIB

Pendaki Asing yang Tewas di Merbabu Diduga Jatuh dari Tebing

Basarnas akan berkoordinasi dengan Konjen Slovakia untuk pemulangan jenazah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
 Pendaki asal Slovakia Andrey Voytech (39 tahun), yang hilang di gunung Merbabu pada Jum'at  (30/3), akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada sabtu (7/4).
Foto: Bowo Pribadi/Republika
Pendaki asal Slovakia Andrey Voytech (39 tahun), yang hilang di gunung Merbabu pada Jum'at  (30/3), akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada sabtu (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Andrey Voytech (39 tahun) yang sebelumnya dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Merbabu akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, pada Sabtu (7/4). Pria yang belakangan diketahui berpaspor Slovakia ini,diduga tewas karena jatuh dari tebing saat melakukan pendakian.

Jenazah Andrey ditemukan dalam keadaan tewas di dasar aliran sungai berbatu. Tepatnya di area Kalimenek, oleh tim SAR gabungan, pada pukul 08.40WIB. Diduga kuat, korban terjatuh dari atas tebing berketinggan 13 meter dan jatuh ke dasar aliran sungai berbatu. Penemuan jasad Andrey ini sekaligus mengakhiri operasi pencarian tim SAR gabungan yang telah memasuki hari ketujuh.

Asisten Operasi Basarnas Jawa Tengah.Amin Yahya yang memimpin proses evakuasi mengatakan, keberadaan jenazah Andrey kali pertama ditemukan oleh Search Rescue Unit (SRU) 1. Saat itu, SRU 1 berjumlah sembilan personil SAR dan bermalam di Pos 1 Pending, kembali melakukan penyisiran di area tempat kali terakhir Andrey sempat terlihat oleh pendaki lain.

Tim ini berangkat dari Pos 1 Pending, Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, dengan lokasi penyisiran dari bawah ke atas. Saat menyusuri sungai di kawasan Kalimenek SRU ini menemukan jasad korban.

"Survivor kami temukan di area Kalimenek di aliran sungai dalam kondisi meninggal dunia. Diduga ini akibat terjatuh dari tebing berketinggian 13 meter ke dasar sungai berbatu," ungkapnya.

Amin juga mengatakan, untuk penyebab pasti jatuhnya korban terjatuh ke dasar sungai berbatu tersebut tidak diketahui. Bisa karena terpeleset, disorientasi akibat hipotermia atau sebab lain.

"Karena itu bukan wilayah penyelidikan tim SAR gabungan. Yang kami ketahui, korban ini telah dinyatakan hilang sepekan lebih di kawasan Gunung Merbabu ini," lanjutnya.

Setelah mengetahui posisi jasad korban, tambah Amin, tim SAR segera menghubungi aparat kepolisian terdekat. Proses evakuasi harus menunggu tim identivikasi Polres Semarang tiba di lokasi penemuan jasad.

photo
Jenazah Andrey Voytech akhirnya ditemukan oleh tim SAR gabungan pada sabtu (7/4) dan kemudian dibawa dengan ambulans ke RS Bhayangkara Semarang.

Setelah proses identifikasi rampung, jasad korban selanjutnya dievakuasi turun, menuju Dusun Cuntel, Desa Kopeng, Kecamatan Getasan dengan cara ditandu oleh para relawan. Jasad Andrey Voytech tiba di Dusun Cuntel sekitar pukul 12.25 WIB dan selanjutnya dibawa dengan ambulans ke RS Bhayangkara Semarang.

Sementara itu, Kepala Basarnas Jawa Tengah, Noer Isrodin Muchlisin mengatakan, dengan ditemukannya jenazah Andrey maka operasi SAR gabungan pencarian ini secara resmi dihentikan. "Tak lupa, saya ucapkan banyak terima kasih atas kerja sama seluruh potensi yang terlibat dalam operasi pencarian ini," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Andrey Voytech warga Selandia Baru yang berkebangsaan Slovakia ini dilaporkan hilang oleh rekannya Sistha Amina Ferdiani (20) saat turun dari puncak Merbabu. Selanjutnya, operasi pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Jawa Tengah, Koramil Getasan,Polsek Getasan, Granat Rescue , SAR Buser, SAR MTA, Taman Nasional GunungMerbabu, SAR Rajawali, Prima Paca dan KORCA.

Dengan diketemukan korban makanya pihak Basarnas segera berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Slovakia di Jakarta untuk mengurus pemulangan jenazah ke negara asalnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement