Jumat 06 Apr 2018 21:27 WIB

Bonceng Motor, Menhub Sambangi Stasiun Duri

Budi memeriksa kondiri peron lima yang jadi jalur KRL Tangerang-Duri

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pulang mengendarai motor dari Stasiun Sudirman Lama setelah menaiki KRL dari Stasiun Duri, Jumat (6/4).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pulang mengendarai motor dari Stasiun Sudirman Lama setelah menaiki KRL dari Stasiun Duri, Jumat (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyambangi Stasiun Duri sore ini (6/4) untuk memeriksa arus penumpang lintas Tangerang-Duri. Untuk sampai ke lokasi, Budi membonceng motor hingga tiba di Stasiun Duri dari kantornya.

Saat berada di Stasiun Duri, Budi memeriksa bagaimana kondisi peron lima yang merupakan jalur untuk lintas kereta rel listrik (KRL) lintas Tangerang-Duri. Seperti biasa, saat jam sibuk sore hari peron tersebut dipenuhi penumpang yang menunggu KRL menuju Tangerang.

Selain mengecek kondisi peron, Budi juga memeriksa bagaimana eskalator untuk penyebrangan penumpang. Begitu juga penyeberangan penumpang di lintas bidang yang berada di ujung rel KRL.

Budi mengatakan upaya tersebut merupakan tindakan setelah diskusi bersama dengan komunitas pengguna KRL Tangerang-Duri. "Beberapa usulan mereka akan ditindaklanjuti oleh karenanya saya memastikan apa yang terjadi langsung di sini," kata Budi di Stasiun Duri, Jumat (6/4).

Meski penumpang cukup banyak, Budi mengakui perpindahan penumpang sudah cukup teratur dan sistematis. Untuk itu Budi menegaskan pada Senin (9/4) akan menerapkan langkah-langkah solusi yang sudah disepakati pada pertemuan dengan komunitas pengguna KRL pagi tadi (6/4).

"Saya mulai Senin akan menerapkan langkah yang jelas seperti memberikan slot kereta sore dan pagi saat jam sibuk dengan headway yang sama (20 menit sekali)," jelas Budi.

Budi meminta kerja sama semua pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah solusi mengurangi kepadatan di Stasiun Duri. Terutama dari Ditjen Perkeretaapian, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) (Persero), dan PT Railink untuk mempercepat pemulihan di Stasiun Duri.

Untuk penambahan satu rangkaian KRL di pagi dan sore hari Budi menjelaskan belum menentukan waktunya. "Jam berapa ditentukan silakan (Railink dan KCI) pilih, yang penting ada waktu tertentu bisa terserap penumpang," tutur Budi.

Begitu juga untuk kuota yang bisa diangkut oleh kereta bandara Railink yang nantinya bisa digunakan untuk penumpang lintas Tangerang-Duri. Selain itu, terkait tangga tambahan, Budi menginstruksikan pembuatan dengan berbahan dasar besi bukan beton agar cepat selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement