Jumat 06 Apr 2018 16:48 WIB

217 Pohon di Sukabumi Masuk Kategori Rawan Tumbang

Ratusan pohon tersebut sudah berusia puluhan tahun.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pohon tumbang (ilustrasi)
Foto: Antara
Pohon tumbang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 217 pohon di Kota Sukabumi dikategorikan rawan tumbang. Pasalnya keberadaan ratusan pohon ini sudah berusia puluhan tahun.

Seperti diketahui pada Rabu (4/4) terjadi badai yang menyebabkan puluhan pohon di berbagai titik tumbang. Dampaknya, sejumlah mobil mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.

Data yang ada menyebutkan ada 217 pohon yang berusia sudah puluhan tahun dan cukup berbahaya, terang Kepala Bidang Penataan Taman dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi Sony Hermanto kepada wartawan Jumat (6/4). Pohon yang rawan tumbang ini terdiri atas berbagai jenis pohon.

Rinciannya kata Sony pohon Mahoni sebanyak 160, Palem raja 27 pohon, Trembesi 26 pohon, dan Beringin empat pohon. Sementara secara keseluruhan pohon yang ada di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 3.628 pohon.

Menurut Sony, ratusan pohon yang rawan tumbang ini tersebar di beberapa kecamatan Kota Sukabumi. Misalnya di Jalan Bhayangkara Kota Sukabumi yang banyak terdapat pohon Mahoni yang ditanam sejak jaman Belanda.

Sebenarnya ungkap Sony, dengan usia yang puluhan tahun pohon tersebut masih bisa bertahan bila berada di kawasan hutan. Kondisi ini berbeda bila tertanam di perkotaan karena sulit berkembang.

Misalnya dari perkembangan akar pohon. Akibatnya lanjut Sony, pertumbuhan pohon menjadi tidak leluasa atau maksimal serta tidak seimbang.

Di sisi lain Sony mengungkapkan, faktor rawan tumbang juga dipengaruhi jenis pohon yang layak tumbuh di perkotaan. Ia mencontohkan jenis pohon Trembesi, Mahoni dan Palem Raja dinilai tidak direkomendasikan ditanam di perkotaan. "Jika ditanam maka pertumbuhannya tidak sesuai," cetus dia.

Sony menerangkan, untuk mencegah pohon tumbang DLH melakukan upaya pemeliharaan rutin.  Untuk pohon besar dilakukan dengan melakukan pemangkasan agar beban pohon tidak terlalu berat.

Terkait kasus pohon tumbang beberapa hari lalu ungkap Sony lebih banyak akibat faktor cuaca buruk. Pasalnya dari segi usia pohon yang tumbang masih muda dan relati bagus.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat ada 28 titik lokasi terdampak cuaca ekstrem pada Rabu (4/4) sore lalu. Dampak terbanyak di antaranya pohon tumbang yang menimpa kendaraan di jalan maupun yang sedang diparkir.

''Dari hasil pendataan ada 28 titik bencana akibat badai cuaca ekstrem Rabu lalu,'' terang Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami kepada wartawan Kamis (5/4). Awalnya kata dia pada Rabu malam diaporkan ada 17 titik lokasi bencana akibat hujan deras yang disertai angin kencang tersebut.

Menurut Zulkarnain, dari hasil pendataan terbaru menyebutkan ada penambahan titik bencana menjadi 28 titik. Sehingga ada 11 titik bencana yang didapatkan dari hasil pendataan di lapangan.

Sebelas titik itu yakni Jalan RE Martadinata depan gedung wanita, Jalan R Syamsudin SH - BPJ, R Syamsudin SH-caffe mie dan sebelah gardu PLN, Jalan Siliwangi depan Rumdin Wali Kota. Titik lainnya yaitu Jalan Siliwangi sebelum BPJS, Jalan Siliwangi depan BPN, Jalan Bhayangkara seberang Hotel Mustika, Taman kota Lapangan Merdeka, Taman Kota Alun-alun, Perumahan Nanggeleng, dan Ramayana dekat Bank Lippo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement