Kamis 05 Apr 2018 21:33 WIB

Komoditi dan Pariwisata Bima Tarik Minat Investor Malaysia

Setidaknya ada tujuh investor yang tertarik berinvestasi di Kabupaten Bima.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wisatawan asing menikmati pemandangan gugusan Bima Sakti atau Milky Way yang terlihat membujur di langit selatan pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Ahad (16/8).    (Antara/M Agung Rajasa)
Wisatawan asing menikmati pemandangan gugusan Bima Sakti atau Milky Way yang terlihat membujur di langit selatan pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Ahad (16/8). (Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri mengatakan, ada tujuh investor dari Malaysia dan dalam negeri yang tertarik berinvestasi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini Indah katakan usai pemaparan acara Forum Archipelago Expo di Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia pada Rabu (4/4) kemarin.

Kata Indah, tujuh investor tersebut ialah Dewan Perdagangan Islam Malaysia, SKD Reslient SDN.BHD, Ban Seng Guan SDN.BHD, Malaysian Islamic Chambers of Pahang, Ciputra, Alvin Property Insight Enterpreneur, dan International Property and Comunication. Ketujuh investor tersebut bergerak di bidang pertanian, industri dan perdagangan, serta Pariwisata.

"Ada dua komoditi unggulan yang dilirik para investor yaitu jagung dan bawang merah," ujar Indah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Kamis (5/4).

Selain itu, lanjut Indah, sektor pariwisata juga tidak ketinggalan menarik minat para investor. Indah dalam kesempatan itu juga memaparkan tentang enam zona andalan pariwisata di Kabupaten Bima.

Indah berharap tujuh investor tersebut dapat memajukan sektor ekonomi dan pariwisata. Menanggapi minat para investor, Indah berharap kondisi keamanan dan ketertiban di Bima semakin ditingkatkan demi kelancaran investasi.

"Pemerintah Kabupaten Bima akan memberikan kemudahan bagi tumbuh dan berkembangnya investasi di kabupaten Bima demi peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Indah menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement