REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Kereta Api Minangkabau ekspres yang melayani Bandara Internasional Minangkabau (BIM) - Stasiun Simpang Haru, Padang rencananya diresmikan pada 21 April 2018. "Rencananya begitu, tetapi jadwalnya masih belum bisa dipastikan karena kewenangannya di Kementerian Perhubungan," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Amran di Padang, Kamis (5/4).
Ia menambahkan itu terkait rencana operasional kereta api bandara di Sumbar. Menurutnya semakin cepat operasional dimulai akan menguntungkan masyarakat terutama bagi yang membutuhkan transportasi alternatif menuju bandara.
Kereta api memiliki keunggulan dari transportasi lain karena relatif lebih tepat waktu sebab tidak terpengaruh kemacetan jalan raya, karena itu keberadaannya memang dibutuhkan. Humas PT KAI Divre Sumbar, Zainir menyebutkan saat ini kereta api bandara sudah berada di Stasiun Simpang Haru dan telah menjalani beberapa kali uji coba jalur.
Secara teknis kereta sudah bisa dimanfaatkan untuk mengangkut penumpang dari Stasiun Simpang Haru menuju BIM. Namun, secara administrasi masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan dengan Kementerian Perhubungan di antaranya serah terima unit, sistem pengoperasian dan tarif yang ditetapkan.
Biasanya bersamaan dengan peresmian semua yang berkaitan dengan administrasi langsung diselesaikan. "Rencananya operasional kereta api ini 10 kali perjalanan setiap hari yaitu lima kali dari Simpang Haru menuju BIM dan lima kali dari BIM ke Simpang Haru," ujarnya.
Selain persoalan administrasi, perlintasan sebidang juga masih menjadi persoalan dalam pengoperasian kereta itu. Ada ratusan perlintasan sebidang di Kota Padang dan Padangpariaman yang berpotensi membahayakan kereta api dan masyarakat.
Penutupannya menjadi tanggungjawab Kementerian perhubungan dan Pemerintah Kota Padang serta Kabupaten Pariaman. Peresmian KA bandara direncanakan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.