Kamis 05 Apr 2018 00:14 WIB

Ini Jurus Jitu Dedi Mulyadi Tingkatkan Kualitas SDM

SMK di Jabar hanya boleh mengajarkan pelajaran teori selama satu semester saja.

Kandidat Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat berkunjung ke Kawasan Kota Bukit Indah, Purwakarta, Rabu (4/4)
Kandidat Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat berkunjung ke Kawasan Kota Bukit Indah, Purwakarta, Rabu (4/4)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pengangguran menjadi salah satu permasalahan yang cukup rumit bagi pemerintahan di Jawa Barat. Meskipun Jabar merupakan wilayah industri terbesar di Indonesia, tetapi hanya sebagian kecil penduduknya yang terserap di sektor industri. Salah satu alasannya, kualitas sumber daya manusia (SDM) penduduk lokalnya masih kurang memenuhi standarisasi yang dibutuhkan industri.

Permasalahan ini salah satunya mengemuka ketika pengelola kawasan industri terbesar di Purwakarta, yakni Kota Bukit Indah atau Bukit Indah City (BIC) berkeluh kesah kepada Calon Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Kepala Operasional BIC, Entis Sutisna, mengatakan sampai saat ini masih banyak penduduk di sekitar kawasan industri yang tidak mampu bersaing dengan SDM dari luar. "Banyak lulusan sekolah di Purwakarta Pak, yang tidak bisa terserap oleh industri. Mereka kalah bersaing dengan pendatang dari daerah lain atau tenaga ahli asing," ujar Entis, Rabu (4/4).

Dirinya merasa prihatin dengan kondisi ini. Sebab, sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan industri, tetap tidak bisa menikmati keberadaan fasilitas tersebut. Bahkan, banyak warga setempat yang menganggur. Hal ini bukan karena perusahaan mengabaikan SDM lokal. Tetapi SDM tersebut mayoritas masih belum sesuai standarisasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Padahal bila kualitas mereka sesuai standar, maka peluang masuk kerjanya sangat tinggi.

Karena itu lanjut Entis, dirinya meminta supaya pemerintah segera membuat terobosan baru untuk mengatasi permasalahan ini. Jika tidak, maka SDM lokal akan semakin tersisihkan. Serta terkalahkan oleh SDM dari luar.

Mendengar penuturan pengelola kawasan industri BIC ini, Cawagub Dedi Mulyadi mengakui bahwa kasus ini tak hanya terjadi di Purwakarta semata. Melainkan di daerah-daerah yang kaya akan industri, keterserapan SDM lokalnya masih belum maksimal. Dengan begitu, perlu ada langkah jitu guna mendongkrak penyerapan tenaga lokal di sektor industri. "Salah satu jurusnya, dengan pendidikan vokasional. Pendidikan ini sangat penting untuk diterapkan di sekolah, " ujar Dedi.

Dedi menyontohkan, ke depan SMK di Jabar hanya boleh mengajarkan pelajaran teori selama satu semester saja. Sisanya yang 2,5 tahun lagi para pelajar harus magang di sektor industri yang terdekat dengan lingkungan domisilinya. Kalaupun di daerah itu, tidak ada industri skala besar, maka magangnya bisa di industri rumahan ataupun pusat niaga lainnya.

Dengan lebih lama magang di perusahaan, lanjut Dedi, diharapkan para pelajar ini bisa menyerap ilmu praktik dengan cepat. Selain itu, mereka juga bisa mengasah kemampuan yang lebih dalam lagi. Sehingga, ketika mereka lulus sekolah bisa melamar ke perusahaan tersebut. "Perusahaan harus dijadikan laboratorium bagi pelajar. Selain itu, ketika magang mereka yang punya kualifikasi biasanya dapat uang saku dari perusahaan. Ini salah satu cara untuk menekan pengangguran juga," ujar Dedi yang berpasangan dengan Cagub Deddy Mizwar ini. N ita nina winarsih (ita)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement