REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan membuat ruang terbuka yang disebut Taman Maju Bersama. Taman ini dibuat untuk memberikan kesetaraan kepada akses ruang terbuka bagi semua elemen masyarakat.
"Kemarin itu pengelolaan RPTRA (ruang publik terbuka ramah anak_red) banyak dikeluhkan karena nggak memberikan kesempatan partisipasi dan pengelolaan kepada elemen masyarakat," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat
Taman Maju Bersama dibuat dengan konsep partisipatif kolaboratif. Masyarakat diberi kesempatan untuk berperan aktif mengelola taman tersebut dengan kegiatan budaya, edukasi, dan kegiatan lainnya.
Sandiaga enggan menyebut bahwa Taman Maju Bersama akan menggantikan peran RPTRA. Menurut dia, konsep taman tersebut mengintegrasikan semua yang diinginkan pemerintah dari sisi partisipasi.
"Saya enggak bisa menyatakan bahwa RPTRA itu enggak akan dibangun lagi tapi konsep taman maju bersama itu mengitegrasikan semua yang kita inginkan dari partisipasinya dari masyarakat khususnya mengenai pngelolaannya," kata dia.
Dengan konsep ini, kata dia, pemerintah tak lagi bekerja dengan sistem top-down. Pemerintah akan bekerja sama dengan para tokoh, elemen masyarakat, serta lembaga swadaya. "Pembiayaan Taman Maju Bersama akan bersumber dari alokasi dana untuk ruang terbuka hijau (RTH). "Iya sebagian diarahkan ke situ," ujar Sandiaga.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan pihaknya tetap membangun ruang terbuka hijau dalam masa pemerintahannya lima tahun ke depan. Jika sebelumnya ada ruang bernama ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), kini akan ada Taman Maju Bersama.
Anies menuturkan, Taman Maju Bersama berfungsi sebagai ruang publik, tempat bermain ramah anak, perpustakaan, berolahraga, dan bersosialisasi. Pembangunannya sebagai upaya pihaknya mewujudkan kebahagiaan bagi warga Ibu Kota.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
