Rabu 04 Apr 2018 20:26 WIB

Penjual Miras Oplosan di Jaktim Cabang dari Jagakarsa

Korban meninggal bisa terjadi secara bersamaan karena membeli dengan orang yang sama.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Endro Yuwanto
Lokasi penjualan miras oplosan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat ini garis polisi masih kelilingi toko jamu itu, Rabu (4/4).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Lokasi penjualan miras oplosan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat ini garis polisi masih kelilingi toko jamu itu, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu kandung korban tewas W (32) bernama Aat (56) mengungkapkan, pemilik toko jamu di Jakarta Timur (Jaktim) merupakan orang yang dengan pemilik toko jamu di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sehingga, korban tewas akibat miras oplosan pun serentak berjatuhan.

Karena itu, Aat tidak heran jika korban meninggal bisa terjadi secara bersamaan karena membeli dengan orang yang sama.

"Itu yang di Jakarta Timur, orangnya sama dengan yang di Jakarta Selatan. Cabang dari yang di Jagakarsa ini. Namanya untungnya besar, mereka tentu melebarkan sayap biar dapat untung lebih banyak lagi," kata Aat saat ditemui Republika.co.id di kediamannya, Rabu (4/4).

Sebelumnya diberitakan, warga Jakarta dihebohkan dengan sejumlah orang yang tewas dan kritis akibat meminum miras oplosan yang disebut-sebut dibeli di tukang jamu. Tidak tanggung-tanggung, total korban meninggal mencapai sembilan orang. Korban kemudian bertambah sembilan orang lagi, empat orang dari Jakarta Selatan dan lima orang dari Jakarta Timur.

Para korban itu sebelumnya meminum miras oplosan dengan nama gingseng dan dijual Rp 20 ribu per plastik itu. Secara keseluruhan, sudah ada 18 korban tewas dalam insiden itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement