Rabu 04 Apr 2018 19:53 WIB

Ibu Korban: Mereka Itu Jahat, Minuman Dicampur Tinner

Biasanya penjual hanya meracik jamu-jamu yang dibuat untuk menghangatkan badan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Endro Yuwanto
Lokasi penjualan miras oplosan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat ini garis polisi masih kelilingi toko jamu itu, Rabu (4/4).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Lokasi penjualan miras oplosan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat ini garis polisi masih kelilingi toko jamu itu, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu kandung korban W (32 tahun), bernama Aat (56) mengatakan bahwa tersangka Rizal dan teman-temanya adalah orang yang kejam. Mereka tega mencampur minuman para pembeli dengan tinner, spirtus, dan autan.

"Minuman racikan mereka yang terakhir ini, ternyata dicampur tinner, gimana orang nggak mati? Kemudian pas digeledah polisi dari polsek kemarin, ternyata di sana ditemukan tinner, spirtus, dan autan itu," ujar Aat dengan wajah geram saat ditemui Republika.co.id di kediamannya, Rabu (4/4).

Biasanya hanya racikan jamu-jamu yang dibuat untuk menghangatkan badan, lalu dicampur bahan yang tidak berbahaya. Menurut Aat, peracik minuman yang paling terbaru ini adalah orang-orang yang baru bekerja di sana sehingga racikannya dicampur yang aneh-aneh.

Sebelumnya diberitakan, warga Jakarta dihebohkan dengan sejumlah orang yang tewas dan kritis, akibat meminum miras oplosan yang disebut-sebut dibeli di tukang jamu. Tidak tanggung-tanggung, total korban meninggal mencapai sembilan orang. Korban kemudian bertambah sembilan orang lagi, empat orang dari Jakarta Selatan dan lima orang dari Jakarta Timur,

Para korban itu sebelumnya meminum miras oplosan dengan nama gingseng dan dijual Rp 20 ribu per plastik itu. Secara keseluruhan, sudah ada 18 korban tewas dalam insiden itu.

Sementara itu, ada informasi ada korban yang meninggal di Depok berjumlah enam orang sehingga total korban meninggal hingga saat ini pun bertambah menjadi 24 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement