Rabu 04 Apr 2018 17:26 WIB

Bapak-Anak Buron Polisi Usai Aniaya Tetangga Hingga Tewas

Pelaku merupakan tetangga korban di lingkungan Dusun Krajan.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Endro Yuwanto
Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.metro.co.uk
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Aparat Polres Semarang memburu para pelaku penganiayaan yang mangakibatkan tewasnya Nanda Suwanto (33 tahun), warga Dusun Krajan, Desa Dadapayam, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Berbekal keterangan dari para saksi mata dan informasi dari pihak keluarga korban, polisi telah mengantongi nama kedua pelaku yang masing- masing berinisial S dan W.

"Anggota Resmob Satreskrim Polres Semarang masih memburu keduanya," ujar Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Yusi Andi Sukmana, Rabu (4/4).

Kedua pelaku yang kini buron, kata Yusi, merupakan bapak dengan anak. Mereka merupakan tetangga korban di lingkungan Dusun Krajan. S dikenal sebagai sopir mobil rental, sementara W sehari-hari bekerja sebagai operator SPBU di wilayah Karanggede, Kabupaten Boyolali.

Saat penganiayaan terjadi kebetulan ada saksi mata yang melihat di lokasi kejadian. "Kami masih melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku ini," jelas Yusi.

Sebelumnya, aksi penganiayaan terjadi pada Selasa (3/4) pukul 17.00 WIB. Saat itu, korban Nanda Suwanto sedang bertandang di bengkel kerja Solahudin (20), warga Dusun Watusetugel, Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh.

Saat kejadian korban tengah menghaluskan batok tempurung kelapa. Tiba-tiba kedua pelaku datang menghampiri korban dan salah satu pelaku memukul kepala korban dengan menggunakan shockbreaker sepeda motor.

Meski sempat terhuyung karena mendapatkan serangan mendadak, Nanda Suwanto masih berusaha untuk menghindar dan berlari meninggalkan kedua pelaku.

Namun upaya Nanda tak berhasil karena pelaku lainnya menyambut dengan tusukan senjata tajam ke bagian pinggang korban. Akibatnya, korban pun tersungkur di lokasi kejadian.

Mengetahui korbannya tak berkutik, kedua pelaku segera pergi meninggalkan lokasi kejadian. Sementara, Solahudin dan beberapa tetangganya sudah berupaya memberikan pertolongan dengan melarikan korban ke klinik terdekat. "Namun nyawa korban tak tertolong akibat luka yang dideritanya. Ini berdasarkan keterangan Solahudin yang melihat kejadian ini," kata Yusi.

Sementara itu, keluarga korban menduga penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Nanda ini berlatar belakang kekecewaan para pelaku. Korban sebelumnya meminjam sepeda motor milik pelaku dan belum dikembalikan.

"Mungkin ini yang membuat keduanya marah. Namun apakah harus diselesaikan dengan cara seperti ini, membunuh," kata Heri (50), salah satu kerabat korban di rumah duka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement