Rabu 04 Apr 2018 15:56 WIB

Petani Jonggol Rasakan Panen Raya

Hasil panen ini diambil dari lahan sebesar 90.961 hektare.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Petanisedang panen raya (ilustrasi)
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Petanisedang panen raya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JONGGOL -- Petani di daerah Jonggol hari ini menjalani panen raya. Beberapa tanaman yang dipanen yaitu padi, jagung, dan kedele. "Tujuan dari panen raya padi ini agar ada peningkatan produksi dan produktivitas tanaman padi teruntama untuk upaya khusus padi, jagung, kedele atau 'upsus pajale'," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor Nurianty di lokasi panen raya Gapoktan Tawekal, Sukamanah, Jonggol, Kabupaten Bogor, Rabu (4/4).

Dengan panen raya, usaha-usaha pemberdayaan masyarakat di kabupaten juga dirasa bisa meningkat. Selain itu peningkatan daya saing dan produktivitas juga bisa mengikuti.

Untuk panen raya ini sendiri, pemerintah menyebut bisa mencapai sasaran produksi padi sebesar 545.413 ton atau 344.701.016 kg. Hasil panen ini diambil dari lahan sebesar 90.961 hektare.

Bupati Kabupaten Bogor Nurhayanti pun menyambut baik panen raya ini. Panen raya merupakan bagian dari pelayanan publik pengembangan sektor pertanian di Kabupaten yang perannya sangat penting dan strategis. "Tujuan dari program ini untuk mendorong diversifikasi pangan serta perbaikan mutu gizi masyarakat. Pengembangan pasar pun bisa dilakukan guna mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat," ujarnya.

Program swasembada 'upsus pajale' merupakan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Hal ini juga menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kabupaten Bogor karena peran pemerintah saerah sangat menentukan.

Adanya program swasembada ini disebut tidak hanya untuk sistem ketahanan pangan saja, tetapi juga sebagai penggerak roda perekonomian nasional. Keberhasilan program juga dikatakan bukan hanya akibat campur tangan pemerintah dan masyarakat tetapi juga dari seluruh pemangku kepentingan seperti TNI dan Polri serta stakeholder lainnya.

Di tahun 2017 Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Badan Informasi Geopasial guna pendataan lahan pertanian berkelanjutan. Hasilnya, Kabupaten memiliki potensi lahan sawah sebesar 47.265,94 hektare.

"Rinciannya luas sawah yang ditanami padi 37.301,62 hektare dan yang tidak ditanami padi ada 9.964,3 hektare. Produksi tahun 2017 sebesar 545.413 ton," ujarnya.

Tahun 2018 ini, Kabupaten Bogor disebut mendapat alokasi kegiatan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura dari Provinsi Jawa Barat. Programnya yaitu peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu hasil tanam pangan untuk kegiayan budidaya padi inbrida seluas 900 hektare.

Untuk padi biasa, disediakan 25 hektare, kedele 1.000 hektare, dan jagung 250 hektare. Bantuan yang diberikan yaitu berupa alat dan mesin pertanian seperti traktor roda dua, pompa air kultivator, dan hand sprayer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement