Rabu 04 Apr 2018 12:42 WIB

MUI Undang Sukmawati Klarifikasi Puisinya

Undangan ini dilakukan agar MUI dan publik tahu maksud yang terkandung dalam puisi

Rep: Adinda Priyanka/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat menyesalkan terhadap puisi yang dikarang dan dibacakan Sukmawati Soekarno Putri di hadapan publik dalam acara Indonesia Fashion Week 2018 beberapa waktu lalu. Menurut Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi, puisi tersebut dinilai mengandung unsur SARA.

Untuk hal tersebut, MUI akan mengundang Sukmawati guna memberikan klarifikasi dan penjelasan atas puisi yang dibacakannya tersebut. Undangan ini dilakukan agar MUI dan publik mengetahui maksud yang terkandung di dalamnya.

"Sehingga, persoalan tidak semakin gaduh dan melebar ke mana-mana dan segera dapat dicarikan solusinya," kata Zainut kepada Republika.co.id, Rabu (4/4).

Zainut mengatakan, Sukmawati seharusnya lebih bijak dalam memilih diksi untuk mengungkapkan narasi puisinya. Tujuannya, agar tidak membuka ruang interpretasi yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketersinggungan pihak lain, khususnya umat Muslim.

MUI juga meminta kepada masyarakat luas khususnya umat Islam agar tetap tenang dan tidak terpengaruh untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum. "Hal itu justru akan menodai ajaran Islam yang sangat luhur," ucap Zainut.

Zainut menambahkan, Islam mengajarkan kepada umat Muslim untuk melakukan proses tabayun (klarifikasi) dalam setiap menerima berita. Islam juga mengajarkan kepada umat Muslim untuk menolong saudaranya yang berbuat zalim dan juga yang dizalimi.

"Dan ajaran Islam juga mengajarkan kepada kita semuanya untuk saling berwasiyat dan menasihati dalam masalah kebaikan dan kesabaran," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement